Dengan mengambil lokasi di sentra perajin kain tenun Kelurahan Bandar Kidul Gang 8 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, puluhan stand pameran, sekaligus perlengkapan membuat kain tenun disediakan.
Tenun ikat tersebut dikerjakan secara manual menggunakan peralatan tradisional tanpa bantuan peralatan mesin. Kegiatan kampung wisata pasar rakyat tenun ikat ini digelar selama 2 hari.
Menurut Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar kampung tenun ikat Kelurahan Bandar Kidul secara nasional sudah banyak diketahui masyarakat luas. Oleh karena itu, Pemkot Kediri akan terus berinovasi mencari terobosan lebih mempopulerkan kain tenun ikat.
Salah satu cara yang akan dilakukan untuk mengenalkan kain tenun ikat yakni menggelar even tahunan 'Dhoho Street Fashion'.
"Kita sedang mencari desainer yang lebih banyak lagi bisa berkolaborasi dalam acara itu. Saya tadi juga berpesan kepada mereka (pemilik usaha tenun ikat) agar tetap menjaga mutu kualitas yang sudah ada," ucap pria yang akrab dipanggil Mas Abu, Sabtu (21/12/2019).
![]() |
Saat ini, lanjut dia, Kelurahan Bandar Kidul bukan hanya sekedar dikenal sebagai kampung produksi tenun ikat lagi, melainkan sudah masuk ke kampung wisata.
"Dapur mereka sudah terbuka, artinya mereka menenun sudah bisa dilihat dan si kostumer bisa cobain. Jadi bukan industri lagi, bukan kampung perajin lagi tetapi kampung wisata," paparnya.
Seperti yang dialami Anna Rully (38) warga Kabupaten Kediri. Dia berkunjung bersama keluarganya, selain karena tertarik dengan kain tenun, juga karena harga diskon khusus sebesar 10-20 persen untuk tiap item barang. Utamanya bisa mengikuti proses membuat kain tenun.
"Saya tertarik ingin ikut membuat kain tenun secara langsung. Apalagi ada harga khusus selama pasar rakyat tenun ini. Jadi lumayanlah harganya sangat murah," jelas Anna.
Sementara Kepala Disbudparpora Kota Kediri Nur Muhyar menilai kain tenun ikat memiliki nilai historis sebagai warisan budaya, yang memiliki ciri khas khusus. Mulai dari teknik pembuatanya secara manual dan peralatan yang digunakan keseluruhan memakai peralatan konvensional tanpa bantuan mesin.
"Karena itu Pemkot Kediri mengangkat tenun ini sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Kediri dan ikut meningkatkan taraf ekonomi perajin tenun," jelas Nur Muhyar. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini