Doa bersama itu berlangsung pukul 07.30 WIB. Bagi pegawai pemkot yang beragama Islam, doa digelar di Taman Surya yang juga diikuti Wali Kota Tri Rismaharini. Sedangkan pegawai yang beragama Kristen, doa dilaksanakan di Graha Sawunggaling Lantai 6.
Kemudian pemeluk agama Hindu berdoa di Pura Segara, Jalan Memet Sastrawirya Komplek TNI AL Kenjeran. Lalu pemeluk agama Budha di Vihara Budhayana Dharma Wira Center, Jalan Panjang Jiwo. Terakhir, pemeluk agama Konghucu, doa bersama berlangsung di Klenteng Boen Bio, Jalan Kapasan, Surabaya.
Wali Kota Risma mengatakan, saat ini semua upaya sudah dilakukan, termasuk bekerja semaksimal mungkin untuk keamanan Kota Surabaya. Namun menurutnya, ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar yang akan menjadi penentu segalanya yakni Tuhan YME.
"Kita sudah bekerja keras. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin tapi kita harus tahu ada Allah SWT penentu segalanya. Ada kekuatan dan kekuasaan yang maha besar yang akan menjadi penentu segalanya," kata Risma saat mengikuti doa bersama di Taman Surya, Kamis (19/12/2019).
Risma menjelaskan, doa dipanjatkan untuk meminta rida Tuhan YME agar terhindar dari berbagai macam bencana. Terlebih kondisi dunia saat ini semakin berat. Salah satunya dampak dari global warming dan perilaku manusia.
"Karena itu di sini kita sama-sama memohon ampun dan berdoa bersama," imbuh Risma.
Selain itu, ia juga meminta para lurah, camat dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyiapkan segala sesuatu menjelang musim hujan. "Saya minta lurah dan camat yang warganya ada di kawasan bantaran sungai untuk diingatkan terus menerus. Jangan sampai kejadian warga yang hanyut seperti di Kali Simo Hilir terulang lagi. Kita wajib mengingatkan terus menerus," terang Risma.
Baca juga: Ini Upaya Pemkot Cegah Stunting di Surabaya |
Karena itu Risma ingin memastikan berbagai persiapan yang sudah dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya, untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di musim hujan. Bahkan, pihaknya juga terus mengimbau masyarakat agar mengantisipasi dampak musim pancaroba. Misalkan saat terjadi angin kencang tidak berteduh di bawah pohon.
"Kita harus siapkan semuanya. Saya mohon lakukan itu, jangan sampai ada keluarga kita dan saudara kita menjadi korban karena kita lalai mengingatkan," tegas Risma.
Penceramah Abuya Miftahul Lutfi Muhammad juga berpesan, ada beberapa cara menangkal terjadinya musibah. Yakni mendapatkan rida orang tua, membaca selawat Nabi Muhammad SAW, bersedekah dan doa dari pemimpin yang adil.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini