KA Ranggajati Gangguan Listrik, Penumpang Kepanasan Hingga Mau Pingsan

KA Ranggajati Gangguan Listrik, Penumpang Kepanasan Hingga Mau Pingsan

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 18 Des 2019 20:19 WIB
Stasiun Surabaya Gubeng/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Kereta Api Ranggajati jurusan Cirebon-Jember mengalami gangguan kelistrikan. Masalah itu menyebabkan pendingin udara di kereta mati hingga ratusan penumpang kepanasan dan hampir pingsan.

Dalam keterangan resminya, Manager Humas PT KAI Daop 7 Ixfan Hendriwintoko meminta maaf atas gangguan kelistrikan tersebut. Ia menjelaskan, rusaknya gerbong genset tersebut bermula saat kereta api masuk Stasiun Madiun.

"Untuk ini saya menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan kami sehingga menjadi tidak nyaman," kata Ixfan, Rabu (18/12/2019).


Menurut Ixfan, karena gangguan dan keterlambatan ini, PT KAI memberikan service recovery. Pihaknya juga memberikan snack dan minum pada penumpang jika kelambatan lebih dari tiga jam dan pengembalian bea sebesar 50 persen jika pendingin ruangan tidak berfungsi.

Tidak hanya itu, pengembalian bea 100 persen juga diberikan kepada penumpang yang dari stasiun keberangkatan memutuskan untuk membatalkan perjalanannya.

"Ada 649 penumpang umum dan 1 penumpang reduksi pegawai di perjalanan ini. Sekali lagi kami sampaikan mohon maaf," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, rombongan manajemen Madura United mengeluh saat perjalanan kembali ke Madura usai bertandang ke kandang PSIS Semarang. Keluhan ini karena kereta yang ditumpangi mereka terkendala pengatur suhu ruangan yang mati.

Rombongan yang terdiri dari tujuh orang ini berangkat dari Yogyakarta menuju ke Surabaya menggunakan Kereta Api Ranggajati. "AC mati. Matinya dari Madiun sampai Surabaya. Kasihan itu anak-anak kecil (banyak yang nangis)," ujar salah satu staf Madura United, Hadi.

Permasalahan matinya pendingin ruangan kereta api ini juga dikeluhkan penumpang lainnya, Soleh. Soleh menyebut semua gerbong di rangkaian Kereta Api Ranggajati tidak berfungsi. Banyak penumpang yang juga mengeluh kepanasan hingga ada yang hampir pingsan.

"Iya di dalam cukup pengap, ada yang hampir pingsan," imbuhnya.


Sementara Dirut Madura United Zia Ulhaq mengaku kecewa dengan pelayanan kereta api Ranggajati. Pihaknya berharap ada permintaan maaf dari PT KAI.

"Harusnya dari Madiun mereka bilang mohon maaf, bapak menunggu atau ganti transportasi lain. Banyak penumpang berdiri di antara gerbong dalam keadaan cepat. Itu kan bahaya," paparnya.

Dia juga mengaku akan menuntut manajemen PT KAI ke pengadilan jika tidak kunjung memberikan permohonan maaf ke media.

"Memang ada uang pengganti dari PT KAI. Tapi kan ini tidak hanya sekadar uang, seharusnya mereka juga meminta maaf sejak awal," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.