Pantauan detikcom di rumah duka, sekitar pukul 12.20 WIB jenazah tiba di rumah duka sesaat setelah diturunkan dari mobil ambulans. Suasana berkabung tampak jelas dari pihak keluarga. Keluarga pun langsung menerima jenazah untuk kemudian disalatkan.
"Keluarga tidak mendapatkan firasat apapun," tutur kakak kandung korban Ninik (35) saat ditemui di rumah duka, Selasa (17/12/2019).
![]() |
Terakhir kali komunikasi, lanjut Ninik, korban meminta pulsa Rp 50 ribu. Katanya sedang berada di gunung.
"SMS saya isinya mbak aku Fredi, aku lagi neng gunung, njaluk tulung diisi pulsa Rp 50 ribu (Mbak aku Fredi, aku di gunung minta tolong diisi pulsa Rp 50 ribu)," kata Ninik.
Hingga saat ini keluarga masih merasa syok atas kehilangan anak terakhir yang dikenal pendiam dan paling dekat dengan ibunya.
"Paling dekat sama ibu, ibu masih syok dan sedih," ujar Ninik.
Jenazah dimakamkan pukul 13.00 WIB di pemakaman desa yang tidak jauh dari rumah duka.
Fredi tercatat sebagai anggota Satbrimobda Jatim Kompi 4 Batalyon A. Fredi merupakan salah satu dari tiga peserta Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) Pusdik Brimob Watukosek, tewas tersambar petir puncak Ringgit, pegunungan Arjuno-Welirang, Senin (16/12/2019) pukul 13.00 WIB. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini