Mengantisipasi ancaman banjir, kawasan sepanjang hampir 100 meter dipasangi sand bag (karung pasir). Pemasangan melibatkan BPBD, dinas terkait, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat setempat.
"Ini untuk mendukung warga mengatasi persoalan banjir. Tanggul ini sudah 2 tahun rusak dan belum tertangani," ucap Didik Alih Wibowo, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Selasa (17/12/2019) di lokasi.
Pemerintah daerah, lanjut Didik, selama ini sudah melakukan perbaikan. Misalnya dengan pembuatan penahan. Hanya, keberadaan prasarana tersebut dirasakan masih kurang dan perlu disempurnakan lagi.
Ratusan karung berwarna putih berisi pasir tersebut diletakkan di atas tanggul yang terkena abrasi. Ketinggian sand bag yang mencapai 1,5 meter diharapkan mampu menahan air sungai sehingga tak meluap ke permukiman saat banjir.
"Sesuai dengan arahan Dinas PUPR. Barangkali jika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup, ditetapkan (tinggi) 1 meter ini sudah mengamankan warga,'' imbuhnya.
Sebelumnya, warga setempat resah. Ini karena kondisi tanggul yang rusak termakan abrasi sejak 2018 belum tertangani sempurna. Bupati Indartato bahkan meninjau langsung tanggul pembatas Sungai Grindulu dengan permukiman padat penduduk.
Pemasangan sand bag membuat masyarakat sedikit lega. Setidaknya kawasan yang dihuni pulukan keluarga tersebut terlindungi dari air bah jelang kedatangan musim hujan. Mereka berharap, ke depan, tanggul permanen segera dibangun.
"Harapan kami, pengerjaan tanggul yang sebenarnya segera menyusul. Yang jelas untuk antisipasi banjir untuk sementara sudah (tertangani). Alhamdulillah," ujar Slamet Riyadi (47), warga setempat di sela kerja bakti
Simak Video "Banjir Rendam Tambang Batu Bara, 4 Penambang Tewas"
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini