"Ini tawuran antar sesama anak punk, yang belum tahu motifnya apa, yang jelas ada belasan. Tiga orang terluka akibat insiden ini," terang Kabid Penegakan Perda Satpol PP Ngawi Arif Setiyono kepada detikcom di lokasi Senin, (16/12/2019).
Arif mengatakan anak punk yang terlibat tawuran berasal dari dua genk yang berbeda. Korban luka terdiri dari dua anak punk dari satu genk, dan seorang anak punk dari genk yang berbeda.
"Untuk tiga korban luka hanya dua yang kami amankan. Yang satu kami lepas mengingat kekuatiran memicu tawuran ulang. Selain dua anak punk laki-laki yang jadi korban, kami juga amankan satu anak punk wanita yang merupakan satu genk," katanya.
Arif menambahkan saat ini pihaknya telah mengirim tiga anak punk tersebut ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan. Hingga saat ini belum diketahui motif dari tawuran itu mengingat kedua korban yang diamankan kondisinya masih mabuk berat.
"Kedua korban ini sama-sama mabuk semua jadi belum bisa kita mintai informasi," tandasnya.
Dari pantauan detikcom, tiga anak punk ini tampak di borgol tangannya. Karena terus berbicara ngelantur, satpol PP dan polisi yang ada di pos lalu lintas berusaha menyadarkan korban dengan menyemprotkan air.
Salah satu korban tampak berlumur darah di kepala dan wajah akibat pukulan. Para anak punk ini rata-rata masih di bawah umur dan berasal dari daerah Brebes dan Grobogan, Jawa tengah.
"Saya dari Brebes dan teman saya ini Purwodadi," ucap salah satu anak punk wanita, Intan (15).
Salah satu anak punk pria itu tampak menangis saat di angkut dengan mobil satpol PP dan bersandar di teman anak punk wanita. (iwd/iwd)