Ajakan Haedar disampaikan saat menghadiri Milad Muhammadiyah ke-107 di Alun-alun Kota Lamongan. "Dulu KH Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari sama-sama menimba ilmu di Arab. Setelah keduanya pulang ke tanah air, barulah mereka berdakwah. Dan beliau berdua juga semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ujar Haedar, Minggu (15/12/2019)
Menurut Haedar, Muhammadiyah harus berani mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sejalan dengan konsep pemikiran bangsa. Tentunya, kritik tersebut harus sesuai dengan data dan fakta di lapangan.
"Namanya juga berbangsa ada melenceng maka kekuatan ormas harus menjadi kekuatan masyarakat madani. Sebuah kritik harus argumentatif, didukung dengan data dan tidak ngawur," imbuhnya.
Untuk itu melalui Milad Muhammadiyah yang Ke-107 tersebut, semangat kader Muhammadiyah, khususnya Lamongan harus tetap dipertahankan. Sehingga, kata Haedar, harapan Ketua PD Muhammadiyah Lamongan bisa menjadi barometer Muhammadiyah di Indonesia bisa terwujud.
"Bicara rumah sakit, ada Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) ini menjadi rumah sakit terbaik di Jatim. Jadi bisa-bisa Lamongan bisa menjadi mercusuar Muhammadiyah di Indonesia," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini