Kakak korban, Muryanti menjelaskan sejak 15 tahun lalu korban sudah ditelantarkan oleh suaminya. Segala kebutuhan baik makan dan minum keluarga korban, Muryanti yang menanggung.
"Dia (korban) pendiam, kemungkinan depresi karena suaminya menikah lagi," kata Muryanti saat ditemui detikcom di RSUD dr Harjono Ponorogo, Jumat (13/12/2019).
Menurutnya, korban sering mengeluhkan nasib keluarganya. Karena kasihan, Muryanti pun menyukupi kebutuhan keluarga korban. Seperti kebutuhan makan dan minum serta keperluan sekolah.
"Sudah 15 tahun ditelantarkan suami, akhirnya saya yang membiayai semua keperluannya. Kan adik saya ini depresi," tutur Muryanti.
Muryanti menambahkan suami korban biasa dipanggil Dani, merupakan warga asal Ngawi dan sekarang tinggal di Yogyakarta.
"Saya kaget (Nasib korban), itu kan saudara saya. Akhirnya semua keperluan anaknya (Ditanggung) sama kayak anak saya. Seminggu kemarin ketemu saya baik-baik saja," tambahnya.
Sementara salah satu tetangga, Jali mengaku kaget saat dimintai tolong membawa ketiga korban ke rumah sakit. Padahal selama ini keluarga korban terbilang pendiam dan tertutup.
"Saya dimintai tolong. Pas saya tahu, ketiganya sudah lemas dan kejang, dari mulutnya keluar busa langsung dibawa ke mobil diantar ke rumah sakit," pungkas Jali.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini