"Kondisi anak saya kadang sadar minta dilepas alat-alatnya, tapi sama dokter belum diizinkan, takut cairannya masuk ke paru-paru," kata Sukron Candani kepada detikcom saat ditemui di RSUD, Jalan Raya Ponorogo Pacitan, Jumat (13/12/2019).
Sukron menjelaskan sebelum peristiwa menggegerkan itu, Rabu (11/12) lalu dia menghubungi istrinya menanyakan uang kiriman apakah sudah diterima apa belum. Kata istrinya sudah diterima dan untuk membiayai keperluan anak-anak.
"Kata istri saya 'uwes, wes dinggo bayar sekolah' (Sudah, sudah dibuat bayar sekolah)," cerita Sukron.
Lalu di tengah-tengah telepon, anaknya yang kedua mengaku ingin bayar keperluan sekolah lainnya. Saat itu Sukron menyarankan menunggu 2 atau 3 hari lagi, menunggu dirinya pulang untuk bayar uang sekolah.
"Saya bilang, tunggu saya pulang sekalian," papar Sukron.
Sukron menerangkan 3 bulan sebelumnya dirinya sakit sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. Dan baru bisa memberikan uang pada hari Rabu (11/12), setelah mendapat pekerjaan proyekan.
Namun justru sebelum pulang dirinya mendapat kabar jika istri dan dua anaknya dilarikan ke rumah sakit di Ponorogo, karena diduga tenggak obat serangga. Saat ditanya kabar dari mana informasi tersebut, Sukron hanya menunduk dan menangis.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini