"Pertama kami sangat menyayangkan atas kejadian itu. Kami berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi," kata Saiful kepada detikcom, Kamis (12/12/2019).
Saiful sangat mengapresiasi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinka) Tosari yang cepat melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan setelah kejadian. Ia juga berterima kasih pada masyarakat yang menyikapi kejadian itu dengan dewasa.
"Kami sampaikan terima kasih pada Forkompinka yang sudah melakukan koordinasi sehingga diperoleh solusi yang baik," terang Saiful.
"Kami apresiasi karena masyarakat kondusif sehingga tak berkembang menjadi isu sara yang liar kemana-mana dan berdampak negatif. Sekali lagi terima kasih sangat pada Forkompinka dan warga Tengger," pungkas Saiful.
Terkait masalah pidana tindak perusakan, Saiful menyerahkannya ke aparat penegak hukum.
Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait perusakan tempat sembahyang tersebut. Pengungkapan kasus ini menemui kendala karena tak ada saksi yang melihat langsung tindak perusakan. Meski sudah dua kali melakukan olah TKP, polisi belum mendapatkan petunjuk yang mengarah ke pelaku.
Diberitakan sebelumnya, empat tempat persembahyangan di kawasan Goa Widodaren lereng Gunung Bromo, dirusak orang tak dikenal. Rusaknya bangunan diketahui Sabtu (7/12) sekitar pukul 13.00 WIB, saat ada umat hendak melakukan persembahyangan. (iwd/iwd)