Saat ditemukan, kondisi mortir sudah berkarat namun diperkirakan masih aktif. Bagian ujung proyektil mortir itu juga masih dilengkapi dengan cincin pemicu ledakan.
"Mortir itu ditemukan warga dan sudah kita amankan di Mapolsek. Sesuai SOP, kita langsung berkoordinasi dengan Polres, yang diteruskan ke Brimob," kata Kapolsek Kendit, Iptu Suyatno, Kamis (12/12/2019).
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, mortir yang diduga sisa penjajahan Belanda itu ditemukan warga bersama petugas pengairan setempat, pada Selasa (10/12) lalu. Saat itu, mereka sedang bersih-bersih saluran di bawah jembatan 'Aeng Sonok' Dusun Karangpolo, Desa Balung Kecamatan Kendit.
Kegiatan bersih-bersih dilakukan agar saluran tidak tersumbat. Apalagi menjelang musim penghujan. Nah, saat asyik membersihkan saluran di bawah jembatan, salah seorang petugas pengairan menemukan benda berbahaya tersebut.
"Langsung saya angkat sendiri. Karena saya khawatir peluru ini akan meledak. Kalau dibilang takut, yang pasti saya juga takut. Tapi dari pada dibiarkan dan meledak, bisa mengenai orang banyak. Karena saat itu yang bersih-bersih ada 18 orang," kata H Ramli (49), tokoh setempat yang ikut bersih-bersih saluran.
Mortir berbahaya itu bahkan langsung dibawanya pulang dan disimpan dalam rumahnya. Selama 2 hari, mortir diletakkan dalam bak yang sengaja diisi dengan air. Sebelum akhirnya Ramli melaporkan temuannya ke aparat, hingga langsung diamankan, Kamis (12/12/2019) siang tadi.
Aparat kepolisian dan TNI juga sempat mengecek lokasi tempat mortir itu ditemukan. Dari situ, petugas memperkirakan mortir diduga berasal dari hulu sungai. Kemudian dibawa arus hingga sampai dan tergeletak di bawah jembatan saluran 'Aeng Sonok' Dusun Karangpolo.
Hasil pemeriksaan sementara, mortir yang ditemukan itu diduga memiliki daya ledak tinggi (high explosive). Saking tingginnya, daya ledakan mortir itu diperkirakan mampu memporak-poradakan lima rumah sekaligus.
"Tadi kami mengamankan mortir itu bersama Unit Wassendak Polres dan Babinsa setempat. Masih aktif apa tidak, saya tidak tahu. Tapi hasil pemeriksaan Unit Sendak tadi, pemicu mortir masih ada. Jadi kemungkinan masih bisa meledak. Makanya sekarang kami menunggu Brimob Bondowoso untuk mengecek mortir ini," papar Suyatno. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini