"Ini adalah upaya keras dari Rumah Sakit dr Iskak menggandeng instansi terkait termasuk Polres Tulungagung. Yaitu memangkas birokrasi pelayanan publik dalam penanganan korban laka, sekaligus klaim asuransi," kata Irjen Pol Istiono disela-sela pantauan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Selasa (10/12/2019).
Menurutnya, sinergitas antara instansi yang dibangun menggunakan piranti teknologi digital tersebut dinilai dapat dikembangkan di rumah sakit maupun polres lain. Dengan respons cepat dan tepat terhadap korban kecelakaan dinilai mampu mengurangi risiko korban jiwa.
"Ini saya harap menjadi model buat seluruh Indonesia, Jawa Timur itu pelopornya, yang sudah terstandarisasi kayak gini. Karena ini sudah mendapat penghargaan di tingkat dunia," ujarnya.
Sementara Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Supriyanto menjelaskan, sistem PSC 119 atau Tulungagung Emergency Medical Service (TEMS) disinergikan dengan berbagai instansi. Mulai kepolisian, Satpol PP, Damkar dan instansi kedaruratan lain.
Khusus dalam penanganan kecelakaan laku lintas pihaknya memiliki sistem yang sangat cepat. Masyarakat yang memberikan informasi melalui sambungan telepon atau aplikasi panic button akan direspons oleh command center yang ada di rumah sakit.
"Selanjutnya kami akan berbagi titik koordinat dengan kepolisian dan langsung menerjunkan medis ke lokasi, demikian juga polisi. Kami menangani korban sedangkan polisi yang lainnya," ujar Supri.
Menurutnya sistem penanganan cepat dan tepat korban kecelakaan dapat menekan risiko kematian. Sebab selama ini banyak terjadi kasus kematian korban kecelakaan akibat salah penanganan pertama.
"Penanganan pertama itu penting dan apabila salah bisa fatal. Maka itulah pentingnya penanganan korban laka oleh tim medis, tidak asal main angkat," imbuhnya.
Selain itu, saat ini sistem PSC 119 juga telah disinergikan dengan sistem baru dari Satlantas Polres Tulungagung. Yakni Traffic Accident Claim System (TACS) terkait klaim asuransi Jasa Raharja maupun BPJS Kesehatan.
Kemudian Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi Sutrisno menyampaikan, sistem tersebut membuat penanganan laka lantas berlangsung cepat. "Yang memangkas birokrasi sistem aplikasinya namanya TACS (Traffic Accident Claim System) yang sinergi dalam Public Safety Center (PSC) yang diawaki RSUD dr Iskak, Polres Tulungagung dan Jasa Raharja. Sehingga penanganan laka lantas bisa berlangsung cepat. Ambulans dan unit laka datang bersamaan. Kemudian sistem TACS memangkas birokrasi klaim asuransi kecelakaan baik Jasa Raharja maupun BPJS," terang Aristianto.
Di sisi lain Kakorlantas Irjen Pol Istiono memastikan dari peninjauan jalur mudik Nataru tahun ini telah cukup siap. Di wilayah Jawa Timur kondisi jalur tol dinilai sangat siap untuk menghadapi peningkatan saat libur Natal dan tahun baru.
"Tadi kami juga lihat (perempatan) Mengkreng, Mengkreng ini menjadi lokasi rawan kemacetan. Karena jarak koordinasi lintas sebidang terlalu dekat sekitar 1 kilometer dan ditambah lagi ada pasar oleh-oleh di situ," imbuh Istiono.
Untuk mengatasinya, satu-satunya jalan yakni melakukan rekayasa lalu lintas. Aparat kepolisian dari Jombang, Kediri dan Nganjuk diharuskan saling koordinasi agar potensi kemacetan bisa diminimalisir.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini