Komisi B DPRD Lamongan mengusulkan penurunan pembayaran PDAM Lamongan untuk bulan ini. "Kami akan mengkaji itu (kemungkinan penurunan) pembayaran untuk bulan ini. Jadi mungkin ada pengurangan sekitar 7 hari," kata Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan, Anshori saat sidak ke lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Lamongan di Babat, Selasa (10/12/2019).
Anshori menambahkan, kedatangan mereka ke lokasi IPA Babat untuk menanyakan apakah air PDAM tersebut aman untuk dikonsumsi atau tidak. Sebab banyak warga masyarakat yang mempertanyakan hal itu.
Selain itu, kata Anshori, Komisi B juga menanyakan kapan air tersebut akan bisa normal kembali. "Tadi sudah diterangkan oleh PDAM Lamongan bahwa sekitar hari Jumat atau Sabtu air sudah akan normal kembali," terang Anshori.
Pihaknya meminta PDAM Lamongan untuk memperbaiki kinerjanya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap kejadian semacam ini. Kejadian semacam ini, imbuh Anshori, sudah menjadi berita di Blora, Bojonegoro seminggu yang lalu sehingga seharusnya ada langkah antisipasi.
"Jadi sebenarnya ini salah perhitungan aja. PDAM Lamongan berpegang pada pernyataan PJT bahwa yang terjadi di hulu itu kalau sampai ke Lamongan masih aman, karena PJT punya asumsi bahwa akan ada banjir besar yang hisa mereduksi limbah tersebut, tapi ternyata kondisi alamnya berbeda," imbuhnya.
Sementara Dirut PDAM Lamongan Ali Mahfudi mengatakan, setelah dicek dan klarifikasi kepada sumber dari otoritas yang mengelola diketahui warna hitam ini merupakan indikasi pencemaran dari warna tekstil atau warna batik atau juga ciu. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan investigasi dan melakukan pola-pola pembinaan dan ketertiban, termasuk koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena Bengawan Solo lintas provinsi.
"Kita minta masyarakat tidak menggunakan air PDAM untuk kebutuhan minum dan memasak. Kalau digunakan untuk mandi dan mencuci saja itu masih aman dan insya Allah kami barusan dapat kabar bahwa di pintu air di wilayah Kecamatan Babat sudah mulai berwarna jernih. Mudah-mudahan setelah dua hari ini air PDAM bisa kembali normal," imbuhnya.
PDAM Lamongan juga meminta maaf kepada warga Lamongan. Pihaknya meminta masyarakat bersabar. "Dan kejadian ini tidak hanya dialami oleh masyarakat Lamongan saja. Namun sejumlah wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo juga terdampak. Seperti Bojonegoro, Gresik dan kabupaten lainnya. Kami minta maaf kepada para pelanggan, ini bukan faktor kesengajaan dari kami," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2