Salah seorang guru TK Darma Wanita Kutoanyar, Citra Titian Prastiani, mengatakan kabar meninggalnya kepala sekolah Siti Fatimah diterima dari grup WhatsApp guru TK serta salah satu keluarga.
"Awalnya kami tidak tahu adanya kecelakaan itu, karena kami konsentrasi mengajar ruang kelas, sedangkan HP di kantor. Baru setelah selesai ngajar itulah tahu dari WA," kata Citra, Sabtu (7/12/2019).
Kepastian kabar duka itu juga disampaikan menantu Siti Fatimah yang berada di rumah sakit di Blitar. Pihaknya mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya kepala sekolah.
"Tentu kami sangat kehilangan, beliau rencananya mau ke Pasuruan bersama rekan-rekan sesama kepala TK Se-Kecamatan Tulungagung," ujarnya.
Menurutnya, dari sekolahnya terdapat dua orang yang ikut dalam rombongan tersebut, yakni kepala TK Siti Fatimah dan guru Indah Suciati, namun untuk Indah kondisinya selamat namun mengalami luka pada bagian kaki.
Sementara itu salah seorang wali murid, Pelda TNI Haryono mengaku menerima kabar kecelakaan tersebut saat mengikuti kerja bakti bedah rumah.
"Saat bedah rumah itu ada kabar dari teman yang ada di atas genting, Pak Har kepala sekolah TK Darma Wanita Kutoanyar meninggal, kemudian tunjukkan foto-foto dan datanya. Makanya saya langsung ke TK ini," kata Haryono.
Pihaknya mengaku korban Siti Fatimah adalah sosok kepala sekolah yang baik, ia sering berkomunikasi dengan Siti terkait kepentingan sekolah.
"Dia orangnya sabar, kalau ada apa-apa sering ngundang saya, terkait sekolah," ujar Haryono.
"Kami merasa kehilangan, mudah-mudahan meninggal dengan husnul khatimah," imbuhnya.
Sebelumnya rombongan kepala TK Se-Kecamatan Tulungagung mengalami kecelakaan di Kesamben, Kabupaten Blitar. Terdapat lima korban meninggal dunia, empat diantaranya adalah anggota rombongan dari Tulungagung.
Simak Video "Bus Rombongan Guru Terjun ke Sungai di Blitar, 5 Orang Tewas"
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini