Rusunawa itu berada di Jalan Manis Raya, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo. Kepala Pengelola Rusunawa Kota Madiun Concon Kencono juga memastikan gerobak tersebut bergerak bukan karena halaman berbentuk bidang miring. Menurutnya, halaman rusunawa datar.
"Kondisi tidak menurun, sehingga dimungkinkan tidak ada kekuatan angin yang membawa gerobak. Karena sudah lewat anginnya membawa banner sebelum kejadian itu. Secara logika, saya tidak bisa mengetahui ini kekuatan yang mendorong gerobak itu. Tapi ini nyata selama Maret sampai sekarang baru ini kejadian," kata Concon saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (5/12/2019).
Concon membebaskan netizen berspekulasi. Namun ia menegaskan, gerobak tersebut tidak mungkin bergerak karena didorong embusan angin.
"Mungkin ada yang komentar macam-macam monggo (silakan), tapi pada intinya bukan digerakkan oleh angin (gerobak mi ayam). Kondisi gerobak berat dan tidak mungkin dibawa angin, kondisi jalan datar, dari dulu dibuat rata," imbuhnya.
Sementara itu, saat detikcom memohon izin untuk melihat gambar konstruksi pembangunan rusunawa, Concon tidak bisa menunjukkannya dengan alasan harus ada izin resmi ke pusat. Ia tidak berani menunjukkan karena semua diatur pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Data konstruksi tidak sembarangan bisa semua orang dapatkan. Tidak asal kami melepas data konstruksi, karena itu punya pusat," pungkasnya. (sun/bdh)