"Saya kok tidak yakin kalau pria tersebut adalah ojol sungguhan," kata Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (4/12/2019).
Daniel menduga, pria berjaket ojol bukan driver ojek online sungguhan. Menurutnya, driver ojol pasti paham etika berkendara yang aman selama di jalan raya.
Daniel melanjutkan, jika pria tersebut punya akun atas namanya sendiri, pihak aplikator berhak memberikan tindakan tegas. "Karena jika sudah memakai atribut ojol, entah itu jaket ataupun helmnya, tentunya harus menunjukkan bahwa ojol taat aturan lalu lintas," imbuhnya.
Daniel berharap, pihak aplikator menertibkan oknum-oknum yang memperjualbelikan atribut ojol. Daniel mengaku pihaknya menemui beberapa lokasi penjualan atribut ojol. Salah satunya di Jalan Demak, Surabaya.
"Kami kuatir, ada yang menyalahgunakan atribut tersebut oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan sengaja ingin merusak image serta nama baik ojol di mata masyarakat," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini