Balita di Madiun Meninggal dengan Kulit Melepuh, Salah Minum Obat?

Balita di Madiun Meninggal dengan Kulit Melepuh, Salah Minum Obat?

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 04 Des 2019 16:28 WIB
Kapolsek Wungu, Madiun, AKP Nugroho/Foto: Sugeng Harianto
Madiun - Seorang balita di Kabupaten Madiun meninggal dengan kondisi kulit melepuh. Muhammad Noval Muhtarom (4) meninggal diduga akibat salah mengkonsumsi obat pemberian dari mantri desa.

Noval merupakan buah hati pasangan Sadikan (37) dan Tarmiati (35), warga Dusun Gempol, Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Balita itu meninggal tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB.

"Tadi pagi, kami mendapat laporan dari Kades Nglambangan, kalau ada anak yang meninggal. Dugaan sementara, anak ini sakit panas, kemudian diperiksakan di klinik diberi obat dan kulit melepuh," terang Kapolsek Wungu, AKP Nugroho kepada wartawan di rumah duka, Rabu (4/11/2019).


Usai meminum obat demam dari mantri desa, kara Nugroho, balita itu justru mengalami bintik-bintik kecil dan kulitnya melepuh. Bahkan, demam si balita tak kunjung sirna sehingga akhirnya di opname ke klinik desa.

"Untuk anak Noval kemarin hari Sabtu sakit demam. Kemudian dibawa ke Klinik Wahyu Husada, Desa Dimong karena demam. Kemudian pulang dari Wahyu Husada anak ini demamnya tetap dan terus kemudian muncul di kulit melepuh bintik-bintik kecil," imbuhnya.


Tonton juga Sudah Digelonggong, Balita Ini Juga Dicekik Ibunya hingga Tewas :



Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu Tim Inafis Polres Madiun untuk melakukan identifikasi luka pada korban. Sebelumnya, orangtua korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Madiun.

"Kami belum bisa menyimpulkan. Masih menunggu proses dari Tim Inafis Polres Madiun, saat ini sedang meluncur ke sini. Kita belum tahu pasti penyebab kematian ini masih kita lakukan penyelidikan," imbuhnya.

Kakek korban, Samiun (57) mengatakan, sang cucu awalnya hanya demam. Setelah itu, orang tua korban membawanya ke klinik Wahyu Husada.


"Awal sakit Sabtu (30/11) sakit panas, hari Minggu (31/11) dibawa ke klinik jam lima pagi. Sampai rumah dikasih obat nggak ada reaksi. Jam 14.00 WIB dibawa ke klinik lagi, dikasih obat lagi, malah keluar bintik-bintik di sekitar mulut," kata Samiun.

"Kemudian dibawa ke sana lagi hari Senin (1/12) dibawa ke klinik, disuruh ngamar. Dari jam 12.00 hingga 18.00 WIB diinfus di sana. Tapi sakitnya semakin parah, kemudian dicabut dibawa ke RS Santa Clara," imbuhnya.

Ia menuturkan berdasarkan cerita ibu korban, hampir separuh tubuh korban melepuh. Mulai perut hingga wajah melepuh.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.