Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Raas. PLTD ini dibangun PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jatim dengan kapasitas 800 KW.
Tak hanya itu, Khofifah juga meresmikan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ditempatkan di Kepulauan Sumenep. Kedelapan PLTS tersebut terdiri dari PLTS Tonduk dengan kapasitas 200 kWp, PLTS Goa Goa (200 kWp), PLTS Masakambing (50 kWp), PLTS Pagerungan Kecil (50 kWp), PLTS Paliat (100 kWp), PLTS Sakala (100 kWp), PLTS Sabuntan (100 kWp), dan PLTS Saubi (150 kWp).
Dengan diresmikannya PLTD Kepulauan Raas dan 8 PLTS di Kepulauan Sumenep, Khofifah ingin hal ini bisa memenuhi rasio elektrifikasi di Jatim menjadi 100 persen.
"Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PLN bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga akhirnya dapat meresmikan pembangkit listrik untuk pulau-pulau di sekitar Kabupaten Sumenep, Madura. Ini menjadi langkah untuk terus bergerak maju mewujudkan rasio elektrifikasi Jawa Timur 100 persen dan seluruh masyarakat Jawa Timur dapat menikmati listrik," kata Khofifah di Pulau Kangean, Sumenep, Sabtu (30/11/2019).
Khofifah menambahkan pihaknya akan bekerja sama dengan Pemkab Sumenep dan PLN untuk meningkatkan elektrifikasi di Kepulauan Sumenep. Khofifah menarget pada 2020, 22 pulau yang belum maksimal teraliri listrik bisa terlistriki sepenuhnya.
"Kalau habis gelap terbitlah terang, dan terang itu artinya mau tadarus Alquran bisa lebih lama lagi karena listriknya cukup. Mau melakukan program UMKM juga bisa lebih semangat lagi karena listriknya cukup, anak-anak belajarnya juga lebih semangat," ujar Khofifah.
Selain itu, dengan adanya listrik bisa membantu seluruh warga dalam pekerjaannya. Hal ini digarap mampu meningkatkan perekonomian.
"Semoga nelayan bisa menyiapkan cold storage agar ikannya bisa tersimpan lebih lama dan seterusnya, dan lebih strategis lagi untuk persiapan rumah sakit setelah selesai dibangun nanti," imbuhnya.
Terkait program elektrifikasi di seluruh Kepulauan di Jatim, Khofifah menyampaikan secara nasional, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), penerangan seluruh wilayah di Indonesia dirancang selesai tahun 2024. Sementara untuk wilayah Jatim, RPJMD yang dirancang ditarget tahun 2022.
"Kmi berharap bahwa di tahun 2022, seluruh wilayah Jawa Timur sudah akan terlistriki semua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap tahun 2020 sudah selesai semua, terutama Kepulauan Sumenep tahun 2020 selesai," papar Khofifah.
Khofifah juga ingin, listrik ini bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menggunakan cold storage. Dia menyebut, produksi ikan dari Perairan Sumenep cukup baik.
"Jadi memang disisir. Sinergitas program dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sangat penting untuk memenuhi semua kebutuhan listrik di Jatim. Khusus kepulauan Sumenep yang memiliki potensi ikan dan udang yang cukup besar, maka saya berharap dapat menjawab harapan Pak Presiden dan Gubernur BI pada temu BI Nasional disampaikan di saat dunia mengalami penurunan pertumbuhan sesungguhnya yang termasuk tiga besar pertumbuhan ekonomi terbaik dunia adalah Indonesia. Potensi ikan merupakan primadona untuk menggenjot eksport Indonesia," papar Khofifah.
Untuk itu, Khofifah ingin adanya percepatan langkah-langkah konkret. Misalnya dalam memaksimalkan sektor maritim di bidang perikanan.
"Kalau perikanan kita membutuhkan cold storage. Nah di daerah-daerah Kepulauan di Sumenep itu memproduksi macam-macam hasil lautnya luar biasa dan siap ekspor. Jikalau cepat teridentifikasi di titik tertentu membutuhkan cold storage dengan dan membutuhkan kapasitas energi tertentu maka PLN akan bisa support, kemudian kita komunikasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bisa support cold storage," jelasnya.
Sehingga, jika Kementerian KKP menyiapkan cold storage, kemudian energinya dikerjakan PLN, maka Pemkab Sumenep dan Pemprov Jatim akan menyiapkan tambahan infrastrukturnya.
"Ini kan luas sekali, memungkinkan bisa kita tingkatkan efektifitas pertumbuhan ekonominya dengan support energinya yang cukup dan infrastruktur yang memadai," imbuhnya.
Simak juga video Kisah Operator PLTD yang Akrab dengan Komodo:
Tak hanya itu, Khofifah juga meresmikan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ditempatkan di Kepulauan Sumenep. Kedelapan PLTS tersebut terdiri dari PLTS Tonduk dengan kapasitas 200 kWp, PLTS Goa Goa (200 kWp), PLTS Masakambing (50 kWp), PLTS Pagerungan Kecil (50 kWp), PLTS Paliat (100 kWp), PLTS Sakala (100 kWp), PLTS Sabuntan (100 kWp), dan PLTS Saubi (150 kWp).
Dengan diresmikannya PLTD Kepulauan Raas dan 8 PLTS di Kepulauan Sumenep, Khofifah ingin hal ini bisa memenuhi rasio elektrifikasi di Jatim menjadi 100 persen.
"Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PLN bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga akhirnya dapat meresmikan pembangkit listrik untuk pulau-pulau di sekitar Kabupaten Sumenep, Madura. Ini menjadi langkah untuk terus bergerak maju mewujudkan rasio elektrifikasi Jawa Timur 100 persen dan seluruh masyarakat Jawa Timur dapat menikmati listrik," kata Khofifah di Pulau Kangean, Sumenep, Sabtu (30/11/2019).
Khofifah menambahkan pihaknya akan bekerja sama dengan Pemkab Sumenep dan PLN untuk meningkatkan elektrifikasi di Kepulauan Sumenep. Khofifah menarget pada 2020, 22 pulau yang belum maksimal teraliri listrik bisa terlistriki sepenuhnya.
"Kalau habis gelap terbitlah terang, dan terang itu artinya mau tadarus Alquran bisa lebih lama lagi karena listriknya cukup. Mau melakukan program UMKM juga bisa lebih semangat lagi karena listriknya cukup, anak-anak belajarnya juga lebih semangat," ujar Khofifah.
Selain itu, dengan adanya listrik bisa membantu seluruh warga dalam pekerjaannya. Hal ini digarap mampu meningkatkan perekonomian.
"Semoga nelayan bisa menyiapkan cold storage agar ikannya bisa tersimpan lebih lama dan seterusnya, dan lebih strategis lagi untuk persiapan rumah sakit setelah selesai dibangun nanti," imbuhnya.
Terkait program elektrifikasi di seluruh Kepulauan di Jatim, Khofifah menyampaikan secara nasional, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), penerangan seluruh wilayah di Indonesia dirancang selesai tahun 2024. Sementara untuk wilayah Jatim, RPJMD yang dirancang ditarget tahun 2022.
"Kmi berharap bahwa di tahun 2022, seluruh wilayah Jawa Timur sudah akan terlistriki semua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap tahun 2020 sudah selesai semua, terutama Kepulauan Sumenep tahun 2020 selesai," papar Khofifah.
Khofifah juga ingin, listrik ini bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menggunakan cold storage. Dia menyebut, produksi ikan dari Perairan Sumenep cukup baik.
"Jadi memang disisir. Sinergitas program dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sangat penting untuk memenuhi semua kebutuhan listrik di Jatim. Khusus kepulauan Sumenep yang memiliki potensi ikan dan udang yang cukup besar, maka saya berharap dapat menjawab harapan Pak Presiden dan Gubernur BI pada temu BI Nasional disampaikan di saat dunia mengalami penurunan pertumbuhan sesungguhnya yang termasuk tiga besar pertumbuhan ekonomi terbaik dunia adalah Indonesia. Potensi ikan merupakan primadona untuk menggenjot eksport Indonesia," papar Khofifah.
Untuk itu, Khofifah ingin adanya percepatan langkah-langkah konkret. Misalnya dalam memaksimalkan sektor maritim di bidang perikanan.
"Kalau perikanan kita membutuhkan cold storage. Nah di daerah-daerah Kepulauan di Sumenep itu memproduksi macam-macam hasil lautnya luar biasa dan siap ekspor. Jikalau cepat teridentifikasi di titik tertentu membutuhkan cold storage dengan dan membutuhkan kapasitas energi tertentu maka PLN akan bisa support, kemudian kita komunikasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bisa support cold storage," jelasnya.
Sehingga, jika Kementerian KKP menyiapkan cold storage, kemudian energinya dikerjakan PLN, maka Pemkab Sumenep dan Pemprov Jatim akan menyiapkan tambahan infrastrukturnya.
"Ini kan luas sekali, memungkinkan bisa kita tingkatkan efektifitas pertumbuhan ekonominya dengan support energinya yang cukup dan infrastruktur yang memadai," imbuhnya.
Simak juga video Kisah Operator PLTD yang Akrab dengan Komodo:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini