Kepala Dusun Glogok, Sunandar membenarkan kalau longsornya tanggul Sungai Bengawan Solo yang melintasi dusunnya semakin melebar. Sunandar mengaku, jika beberapa waktu lalu hanya sekitar 100 meter, kini longsornya tanggul sungai terpanjang di Jawa ini melebar menjadi lebih kurang 150 meter. amblesnya tanggul Bengawan Solo di wilayahnya tersebut merupakan yang kedua kalinya selama musim kemarau tahun ini.
"Iya, semakin meluas. Sekarang mencapai lebih kurang 250 meter," kata Sunandar kepada wartawan, Minggu (1/12/2019).
Tanggul yang longsor itu, lanjut Sunandar, memiliki panjang kurang lebih 150 meter dengan kedalaman longsornya bervariasi mulai 4 hingga 7 meter. Meski jauh dari pemukiman kata Sunandar, namun warga khawatir longsor akan semakin meluas hingga ke tanggul dalam.
"Jarak dari permukiman memang jauh sekitar 500 meter. Tapi khawatir meluas hingga tanggul dalam," ujar Sukandar.
Lebih jauh, Sunandar khawatir longsornya tanggul tersebut akan menimbulkan dampak lebih besar jika debit air meningkat saat puncak musim hujan. "Jika tidak segera ditangani, air Bengawan Solo nantinya akan sedikit demi sedikit menggerus dan terjadi tanggul jebol," terang Sunandar.
Sementara, Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi dan mendata longsoran di tanggul Sungai Bengawan Solo ini.
"Kami akan melaporkannya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk dilakukan penanganan," ungkap Muslimin.
Muslimin menyebutkan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Lamongan, mulai dari perbatasan Tuban Hingga Gresik terdapat 10 titik tanggul ambles.
"Namun yang terparah di Desa Glogok, Kecamatan Karanggeneng ini," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini