"Dari 10 daerah dengan kemiskinan tertinggi di Jatim 1 sampai 9, kulturnya merupakan NU," ujar Khofifah dalam pidatonya di Muskerwil ke-1 PWNU Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11/2019) malam.
Peringkat pertama stunting di Jatim, kata Khofifah, diduduki Sampang dan di bawahnya adalah Pamekasan. Sementara Kabupaten Probolinggo masuk 5 besar.
"Tidak hanya kerdil badannya, stunting ini juga mengkerdilkan otaknya. Maka fasilitas kesehatan menjadi kebutuhan mendesak, dalam menyediakan SDM yang berkualitas," terang Khofifah.
Hal senada dikatakan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. Kiai Marzuki mengatakan guna mewujudkan warga NU yang berkualitas, seluruh pengurus cabang NU di Jatim harus memiliki fasilitas kesehatan atau pun rumah sakit.
Di samping itu, NU menurutnya harus mengambil bagian dalam pendidikan sekolah, guna mencetak generasi muda yang cerdas. Selain soal kesehatan dan pendidikan, Kiai Marzuki juga membahas beberapa isu lainnya meliputi nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara.
Ia mengajak masyarakat NU, untuk sama-sama berkomitmen tetap cinta kepada negara kesatuan republik Indonesia.
"Mari komitmen dengan NKRI, setia NKRI. Kita tidak mungkin bisa tahajud, menyelenggarakan pengajian, menyejahterakan masyarakat dalam negara yang tak aman," terang Kiai Marzuki.
Muskerwil di Kabupaten Probolinggo ini digelar sejak 29 sampai 30 November 2019. Nantinya juga akan membahas, soal kebijakan sertifikasi nikah yang diusulkan menteri agama.
Simak Video "Aksi Khofifah Nyanyi Lagu 'Rumah Kita' di HUT ke-74 Jatim" (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini