KONI Jatim Telusuri Siapa yang Isukan Tak Perawan Saat Pulangkan Shalfa

KONI Jatim Telusuri Siapa yang Isukan Tak Perawan Saat Pulangkan Shalfa

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 18:44 WIB
Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil (Foto: Istimewa)
Surabaya - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim menegaskan pemulangan atlet senam untuk SEA Games 2019 Filipina, Shalfa Avrila Siani karena tindakan indisipliner. Lalu, apa sebab pelatih menyebut Shalfa dipulangkan karena tidak perawan?

Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil mengatakan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti sebab tuduhan tidak perawan tersebut. Pihaknya tengah menyelidiki apa yang membuat ujaran ini mencuat.

"Makanya itu yang saya belum tahu, itu bagian dari persoalan saja. Makanya saya berpikir sebenarnya tidak mungkin anak ini melawan dengan barang bukti keperawanan, kalau tidak ada tuduhan seperti itu," kata Nabil di Surabaya, Jumat (29/11/2019).


Namun, Nabil mengaku mendapat penjelasan dari pelatih jika pemulangan Shalfa karena indisipliner. Selain itu, diketahui prestasi Shalfa juga merosot.

"Sekarang tuduhan itu tinggal bagaimana benar atau tidak, tapi kroscek kami kepada teman-teman pelatih bahwa itu bukan soal itu (tidak perawan) tapi soal indisipliner dan prestasi yang terjadi kemerosotan," imbuhnya.

Selain itu, Nabil juga menyebut sebenarnya Shalfa merupakan atlet pengganti dari temannya yang cedera. Bukan atlet yang terpilih dari awal.


Simak Video "Cerita Ibu Atlet Senam yang Dipulangkan Karena Isu Tak Perawan"


"Jadi selalu ada evaluasi posisi. Ini kan posisi pengganti sekitar 4 sampai 5 bulan yang lalu anak ini masih di Pelatnas menggantikan Tasya. Karena Tasya harus operasi secara prestasi memang bagus Tasya, kemudian dalam perjalanannya memang ada beberapa kendala indisipliner kedisiplinan sehingga harus ada tindakan-tindakan peringatan pemberitahuan," papar Nabil.

Nabil pun mengaku jika persoalan keperawanan yang sangat pribadi ini memang tak ada hubungannya dengan prestasi atlet. Dia menyayangkan mengapa ujaran ini bisa terlontar. Nabil menegaskan pihaknya akan terus menelusuri dan memantau hal ini.

"Jadi kalau dalam konteks masalah-masalah yang lain saya belum tahu kok sampai ada (ujaran tak perawan). Jadi intinya tidak dikeluarkan karena persoalan status keperawanan tadi, bukan soal itu tapi soal yang lain soal kedisiplinan terutama soal prestasi. Kan ada standarnya pertandingan atau perlombaan itu kan masing-masing cabang olahraga punya standar kita lagi menelusuri Kenapa muncul persoalan yang terpublikasi hal itu," jelas Nabil.


Saat ditanya apakah sudah mentracking siapa pelatih yang menyebut atlet tersebut tak perawan, Nabil mengaku belum sampai ke sana. Dia masih berfokus menyelesaikan akar permasalahan terkait sebab Shalfa dipulangkan karena melakukan indisipliner.

"Saya tidak sampai detail ke hal itu karena yang penting wilayah kita adalah akar masalahnya," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.