Limbah di Sungai Avur Budug Jombang Diduga Dibuang Lewat Pipa Tersembunyi

Limbah di Sungai Avur Budug Jombang Diduga Dibuang Lewat Pipa Tersembunyi

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 18:12 WIB
Pencemaran Sungai Avur Budug di Jombang akibat limbah. (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Jombang - Limbah yang mencemari Sungai Avur Budug Kesambi diduga berasal dari pabrik kertas. Limbah cair dari pabrik ini dibuang melalui dua pipa tersembunyi yang ditanam di dalam tanah.

Kepala Bidang Wasdal Gakkum Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang Yuli Inayati mengatakan petugas dari Balai Gakkum KLHK menemukan dua pipa pembuangan limbah dari PT MAG. Menurut dia, diduga pabrik kertas itu membuang limbahnya ke Sungai Avur Budug Kesambi melalui kedua pipa tersebut.

"Temuan di lapangan, ada saluran pembuangan siluman yang ada di depan perusahaan langsung dialirkan ke Sungai Budug Kesambi," kata Yuli kepada wartawan di kantornya, Jalan Nurcholis Madjid, Jombang, Jumat (29/11/2019).

Sesuai izin yang dimiliki PT MAG, seharusnya pabrik kertas itu membuang air limbahnya ke Avur Watudakon di belakang pabrik. Tentunya air limbah itu dibuang setelah diolah di instalasi pengolahan air limbah (IPAL).


Namun, kata Yuli, diam-diam pabrik kertas tersebut diduga membuang limbahnya ke Sungai Avur Budug Kesambi melalui dua pipa yang ditanam. Pipa itu dipasang sekitar 5 dan 2 tahun lalu. Kedua pipa yang masing-masing berdiameter 4 dim atau 11 cm itu telah dipotong oleh petugas Balai Gakkum KLHK.

"Sudah ditemukan Balai Gakkum. Sudah dipotong dan sudah ditutup semen supaya perusahaan tidak menggunakannya lagi," terangnya.

Pesuruh pabrik kertas, Asrinan (60), mengaku sempat diminta membantu menggali kedua pipa tersembunyi itu. Penggalian disaksikan petugas dari DLH Jombang dan Balai Gakkum KLHK. Menurut dia, kedua pipa itu ditanam di lahan milik Parlin yang disewa pabrik.

"Pipa untuk pembuangan limbah pabrik kertas. Limbahnya sudah sekitar 5 tahun," ungkapnya.


Melalui kedua pipa ini, tambah Asrinan, pabrik kertas diduga membuang limbahnya ke Sungai Kibik di sisi utara pabrik. Limbah lantas terbawa air sungai menuju ke Sungai Avur Budug Kesambi.

Limbah yang dibuang selama sekitar 5 tahun itu menumpuk di sekitar pintu air Sungai Avur Budug Kesambi di Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang. Air sungai pun menjadi hitam kecokelatan dan berbau tidak sedap.

"Pipanya dari pabrik keluarnya ke Sungai Kibik. Ada dua pipa ukuran 4 dim, sudah dipotong oleh petugas," tandasnya.

Sungai Avur Budug Kesambi di Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, tercemar limbah klorin dan belerang. Dampaknya pun cukup luas. Mulai merusak ekosistem sungai, mematikan tanaman petani, hingga membuat warga sakit kulit.

Air Sungai Avur Budug Kesambi ini terlihat berwarna hitam kecokelatan. Sungai dengan lebar sekitar 4 meter ini juga berbuih dan mengeluarkan bau tidak sedap. Tidak hanya itu, di dalam sungai juga ditemukan beberapa ikan yang mati.


Simak Video "Tercemar Limbah Sablon, Sungai Badung Berubah Jadi Merah Darah"

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.