Berdasarkan informasi yang digali detikcom, pasien anak dan darurat mendapat prioritas. Mereka diupayakan mendapatkan penanganan segera.
"Saya antar anak saya. Daftarnya awal bulan. Kalau pasien anak lebih diperhatikan, beda dengan orang dewasa, yang antrenya sampai setahun," kata Mustakim di lokasi, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jumat (29/11/2019).
Mustakim mengatakan, putrinya sering rewel. Ia berharap, setelah ditangani Ningsih, putrinya tidak lagi rewel.
"Rewel anak saya. Saya coba ke sini, semoga nggak rewel lagi," ungkapnya.
Sementara itu, untuk pasien yang disebut darurat juga diupayakan segera mendapat 'sentuhan' Ningsih. Hal itu diungkapkan petugas di loket pendaftaran.
"Pasien darurat didahulukan. Kadang ada sepuluh setiap hari," kata Febi, salah seorang petugas.
Antrean pengobatan Ningsih Tinampi terdiri atas jalur reguler dengan biaya Rp 300 ribu sekali terapi. Jalur reguler ini, "Daftar antreannya hingga 2021," ungkapnya.
Selain itu, ada jalur privasi atau khusus dengan biaya Rp 1,5 juta sekali terapi. Ada juga terapi lepas tali pocong atau lepas santet akut jalur privasi dengan biaya Rp 10 juta. Biaya tersebut untuk pelepasan, pembersihan, hingga penyembuhan.
Setiap hari sekitar 150 pasien reguler, 50 pasien jalur privasi, dan beberapa pasien lepas tali pocong yang dilayani.
Simak Video "Membeludak! Pasien yang Berobat ke Ningsih Tinampi 30 Ribu Orang" (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini