Menurut salah seorang warga Windi Asri, teror ular kobra itu sudah terjadi dalam dua minggu terakhir. Kobra dengan berbagai ukuran tiba-tiba berada di dalam rumah.
"Serangan ular ini terjadi sejak 2 minggu belakangan. Kalau di rumah saya itu ada 8 ekor panjangnya kira-kira 30 sentimeter," kata Windi, Jumat (29/11/2019).
Windi mengungkapkan, ular di rumahnya masuk ke tiap-tiap ruangan. Ada yang di ruang toko, dan ada yang di kamar mandi.
"Di toko saya ada 2 ekor, 5 ekor di kamar mandi, 1 ekor lagi di kamar mandi yang lain," terangnya.
Saat itu juga, Windi langsung mengambil sapu dan memukul ular-ular itu dengan gagang sapu. Semua ular itu pun mati, lalu dibuang.
Windi menambahkan, di selokan juga ditemukan telur ular yang sudah pecah. Juga ditemukan bekas kulit ular.
"Mungkin habis ganti kulit," jelasnya.
Warga lainnya, Sri mengungkapkan, pada Senin (25/11) seekor ular sepanjang 1,2 meter diamankan petugas damkar yang dipanggil warga. Ular itu ditemukan di tumpukan bata sebelah rumah.
"Warnanya kuning keemasan gitu, tapi kobra. Waktu itu ditemukan di tumpukan bata dan keramik sebelah rumah. Karena warga takut mengambilnya. Kita panggil petugas damkar," katanya.
Sri menambahkan, pada Kamis (29/11) malam, dua ekor ular kobra dengan panjang dua kali lipat dari sebelumnya juga ditemukan warga. Satu berhasil dibunuh, satu lagi lolos.
"Ularnya pas di jalan, satu ekor dibunuh warga, dan seekor lagi kabur ke arah timur. Kami takut dan semoga serangan ular ini segera selesai," sambungnya.
"Kalau ditotal, sejak serangan dua minggu lalu itu, mungkin sekarang sudah ada puluhan ular. Karena di rumah Pak Agus empat ekor, rumah Pak Kariadi satu ekor, rumah Pak Edi tiga ekor, Pak Abdilah satu ekor, belum lagi di rumah warga lainnya," pungkasnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini