Kepala DLH Jatim Diah Susilowati mengatakan hal itu dilakukan agar industri tahu di Sidoarjo tidak beralih kembali kepada limbah plastik impor serta menjadikan proses pembuatan tahu lebih ramah lingkungan.
"Seperti yang dilakukan oleh perusahan kertas PT. Suparma Tbk pada hari ini. Mereka memberikan kayu bekas atau sisa yang sudah tidak digunakan kembali kepada pemilik pabrik tahu," kata Diah kepada wartawan di Desa Tropodo Krian Sidoarjo, Rabu (27/11/2019)
Diah menjelaskan selain mendesak pemilik pabrik yang ada di wilayah Jatim untuk memberikan kayu bekasnya, pihaknya juga akan memberikan pembinaan cara pembuatan tahu yang bersih dan higienis.
"Nantinya pembinaan itu akan diberikan kepada satu orang pemilik pabrik tahu terlebih dahulu yang juga sekaligus menerima bantuan kayu yaitu Zainal Arifin. Nantinya dari Zainal ini, diharapkan akan dapat menjadi contoh bagi para pemilik pabrik tahu lainnya," tambah Diah
Sementara itu di tempat yang sama, General Manager PT. Suparma Tbk, Yustiyohadi menjelaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan kayu kepada pemilik pabrik tahu yaitu Zainal Arifin untuk tiga bulan ke depan.
"Kayu tersebut kami peroleh dari kayu sisa yang sudah tidak kita gunakan kembali. Kita kumpulkan sebanyak banyaknya lalu kita berikan kepada pabrik tahu untuk dijadikan sebagai bahan bakar pembuatan tahu," katanya
Yustiyohadi juga mengungkapkan bahwa bantuan kayu yang ia berikan tersebut sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis. Pihaknya akan memberikan kayu itu secara cuma-cuma serta diantar hingga lokasi pembuatan tahu.
"Sehingga pemilik pabrik tahu hanya tinggal memanfaatkannya saja," tandasnya. (iwd/iwd)