Ricuh Polisi dengan LSM di Polresta Banyuwangi Akibat Salah Paham

Banyuwangi - Sebuah video kericuhan di Polresta Banyuwangi viral di media sosial (Medsos). Rupanya aksi itu merupakan kesalahpahaman antara LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Banyuwangi dengan aparat kepolisian di pos pengamanan Polresta Banyuwangi.

Menurut Kasie Propam Polresta Banyuwangi Ipda Sunyoto, dari peraturan yang ada di Mapolresta Banyuwangi, seluruh kendaraan tamu baik roda 2 maupun roda 4 di haruskan diparkir di luar gedung. Hal iki dikarenakan lahan parkir di dalam sangat terbatas. Selain itu, setiap warga yang masuk ke area Mapolresta juga dilakukan pemeriksaan oleh petugas.

"Sesuai SOP Sie Propam bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanan di dalam Mapolresta. Kita hanya melakukan protap yang ada. Kita peringatan dua kali namun mereka tetap masuk," ujarnya kepada detikcom, Rabu (26/11/2019).

Baca juga: Viral Video Ricuh Polisi Halangi Diduga LSM Paksa Masuk Polresta Banyuwangi

Saat itu, cerita Sunyoto, anggota LSM GMBI memasuki Mapolresta Banyuwangi dengan menggunakan 4 unit mobil. Anggota Provost sudah memperingatkannya agar diparkir di luar. Namun karena ada sedikit kesimpangsiuran komunikasi dan kesalahpahaman maka terjadilah percekcokan tersebut.

"Kondisi di dalam (parkiran) sudah penuh. Selain itu pengamanan ketat juga kita lakukan pasca ada penyerangan di beberapa Polres. Pemeriksaan tetap harus kita lakukan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LSM GMBI distrik Banyuwangi, Subandi mengaku tidak mengetahui adanya tulisan seluruh kendaraan tamu diparkir di luar. Dan tulisan itu terpasang tepat di pintu masuk Mapolresta Banyuwangi. Mobil yang dikendarai oleh 20 orang anggotanya itu tetap memaksa masuk dan berdalih hendak putar balik.

Baca juga: Pemkab Turut Andil Metamorfosis Polresta Banyuwangi

"Salah satu anggota provost datang untuk memperingatkannya agar parkir kendaraan dilakukan di luar. Ya sempat cekcok mulut dan berlanjut adu jotos," tambahnya.

Sementara itu, terkait kedatangannya ke Mapolresta Banyuwangi tersebut, Subandi mengaku pihaknya akan melakukan klarifikasi terkait adanya dugaan 2 unit mobil di kantor Unit Laka yang menjadi barang bukti peristiwa kecelakaan telah hilang 1 unit. Sedangkan terkait dengan insiden percekcokan dengan anggota Provost tersebut, Subandi mengaku akan mengklarifikasi ke Kapolresta terkait insiden tersebut.

"Kita akan klarifikasi ke Kapolresta terkait masalah ini," pungkasnya. (iwd/iwd)