Pernyataan itu seperti yang disampaikan mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) Ali Fauzi, usai mengisi seminar kebangsaan di Pendopo Lokatantra. Menurut Ali, kewaspadaan tidak hanya skala nasional, tapi di Lamongan pun perlu.
"Potensi menjelang Natal dan Tahun Baru, ya biasanya memang ancaman bom dan terorisme," kata Ali, Rabu (27/11/2019).
Menurut Ali, tidak menutup kemungkinan akan ada aksi teror susulan karena momen-momen seperti Natal dan Tahun Baru biasa digunakan. Ia juga menyampaikan, berdasarkan pengamatannya, di Lamongan masih ada embrio terorisme namun sudah jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Embrio dan jaringannya masih ada," ujarnya.
Ia merupakan mantan instruktur perakit bom di Filipina. Sebagai Ketua Yayasan Lingkaran Perdamaian (YLP), ia bergerak untuk merangkul orang-orang terpapar radikalisme agar kembali ke pangkuan NKRI.
Ia mengaku sudah masuk ke embrio yang ada di Lamongan. Hanya saja, ia masuk secara perlahan untuk bisa membawa mereka pada pola pikir lurus seperti yang dilakukan di YLP.
"Kamu memastikan akan mengajak mereka. Kalau boleh diumpamakan, karena sakitnya berbeda-beda, maka harus tahu obat yang pas untuk menyembuhkan penyakit yang diderita si penderita," ujar Ali mengumpamakan.
Ali juga memberikan apresiasi pada seminar kebangsaan dengan tema 'Menangkal Radikalisme dan Terorisme' yang digelar Kodim Lamongan. Acara semacam ini, kata Ali, memberikan pemahaman kepada masyarakat Lamongan tentang bahaya radikalisme dan terorisme yang saat ini masih berkembang.
"Kita berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Lamongan. Dengan acara semacam ini, bisa untuk katanya mengembangkan pesan dalam upaya deradikalisasi di Indonesia," lanjutya.
Sementara Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Lamongan. "Ustaz Ali Fauzi kita datangkan karena beliau yang memiliki peran dalam upaya deradikalisasi di Indonesia," katanya di hadapan perwakilan lembaga-lembaga peserta.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini