Sisa-sisa Keraton Majapahit Ditemukan di Jombang

Struktur bangunan yang diduga sisa-sisa keraton Majapahit/Foto: Enggran Eko Budianto

Jombang - Struktur kuno kembali ditemukan di Kabupaten Jombang. Bangunan yang tersusun dari bata merah ini disinyalir sisa-sisa keraton atau istana Kerajaan Majapahit.

Struktur ini ditemukan di lahan galian tanah urug Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang. Bagian yang sudah tampak di permukaan tanah sepanjang 11 meter.

Bangunan ini membentang dari selatan ke utara. Tingginya 1,3 meter atau terdiri dari 25 lapis bata merah. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 32 x 18 x 5 cm.

Kepala Dusun Kedaton Agus Muhaimin mengatakan, struktur kuno ini ditemukan di sawah milik Ali, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Jombang. Menurut dia, bangunan ini ditemukan pekerja yang menggali tanah uruk di kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan tanah.

"Yang menemukan pertama kali yang menggali tanah uruk yang juga pemilik lahan," kata Agus kepada wartawan di lokasi, Selasa (26/11/2019).

Di sebelah selatan struktur ini juga ditemukan bangunan purbakala berupa pondasi bangunan yang masuk Desa Sugihwaras tahun 2017. Kedua struktur ini letaknya cukup berdekatan. Di area ini banyak ditemukan benda-benda kuno.

"Dulu banyak ditemukan uang gobok, kendi (tempat air minum terbuat dari tanah liat). Yang menemukan yang menggali di situ," terang Agus.

Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim mengecek temuan struktur purbakala di Dusun Kedaton. Selain meninjau langsung, mereka juga mengukur bagian struktur yang sudah nampak di permukaan tanah.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menduga, struktur di Kedaton maupun Sugihwaras saling berkaitan. Bangunan purbakala ini diduga sisa-sisa istana Kerajaan Majapahit abad 14 masehi.

"Di area ini dahulu memang area permukiman yang luas, yang cukup megah karena dikelilingi dinding yang cukup tebal dan tinggi. Juga dilengkapi atap genteng dan tiang kayu. Bisa jadi ini merupakan bekas dari keraton Majapahit dulu abad 14," ungkapnya.

Wicaksono menambahkan, temuan struktur ini akan lebih dulu dia laporkan ke Kepala BPCB Jatim. "Kemudian pimpinan akan segera berkoordinasi dengan Bupati Jombang untuk segera melakukan langkah strategis untuk upaya pelestariannya," pungkasnya.