Tiga Tempat Jagal Anjing Ada di Malang Raya, Bahaya Rabies Mengancam

Tiga Tempat Jagal Anjing Ada di Malang Raya, Bahaya Rabies Mengancam

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 12:02 WIB
Anjing-anjing peliharaan di Veterinary Festival 2019 (Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Dog Lover Malang (Doloma) mengungkap adanya tiga lokasi jagal anjing di Malang Raya. Doloma mewanti-wanti bahaya rabies karena daging anjing yang dikonsumsi tidak dipastikan kesehatannya.

"Maraknya perdagangan daging anjing juga mendukung penyebaran penyakit rabies. Kami melalui Dog Meat Free Campaign mengungkap ada tiga lokasi di Malang Raya sebagai jagal daging anjing," ujar Ketua Doloma Rico Susanto kepada detikcom, Senin (25/11/2019).

Ia memastikan anjing yang dipotong para jagal belum dapat dipastikan kesehatannya atau layak konsumsi. Padahal anjing liar atau tidak terawat dengan baik sangat rentan mengidap penyakit rabies.

"Apakah kita tahu bagaimana kondisi anjing sebelum dipotong. Tidak ada yang tahu, kan? Karena itu, kami bisa memastikan anjing yang dipotong tidak terjamin bebas penyakit," imbuhnya.


Selama kampanye Dog Meat Free, Doloma juga menemukan para jagal memotong anjing sesuai dengan permintaan pasar. Rantai bisnis itulah yang hendak dipangkas oleh para komunitas pencinta anjing di Malang Raya.

Anjing yang dipotong mayoritas merupakan anjing liar yang tidak terawat dengan baik. Sedikit dari anjing yang dipotong merupakan hasil ternak.

"Jagal memotong anjing karena ada permintaan atau pembeli. Rantai bisnis inilah yang hendak kami pangkas, sehingga tidak lagi ada perdagangan daging anjing serta risiko tertular penyakit rabies," jelasnya.

Banyak kasus penyakit rabies diderita manusia lantaran mengonsumsi daging anjing yang mengidap penyakit itu. "Karena kasus tertular rabies. Karena gigitan anjing sangat jarang terjadi," sambungnya.

Dalam kampanye yang sudah berjalan hampir satu tahun, Rico mengaku bukan hanya menemukan tiga lokasi jagal daging anjing. Tapi empat lokasi yang diduga menerima suplai daging dari tiga jagal tersebut.

"Selain tiga jagal, kami menemukan empat tempat yang diduga menjual dagingnya. Mayoritas dalam bentuk makanan siap saji," paparnya.


Pihaknya berharap bisa mengajak masyarakat tidak lagi mengonsumsi daging anjing. Terlepas dari bahaya rabies yang mengancam.

"Tujuan kami adalah menaikkan taraf anjing, bukan menjadi hewan konsumsi. Kampanye ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa makan daging anjing rentan tertular rabies," lanjutnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Malang menyampaikan rabies merupakan satu dari lima penyakit yang memiliki risiko cukup tinggi apabila menular kepada manusia. Sejumlah langkah menangkal penyebaran rabies sudah dilakukan, salah satunya memberi vaksin kepada anjing.

"Rabies adalah salah satu dari lima penyakit yang memiliki tingkat risiko tinggi jika menular kepada manusia. Upaya kami adalah memberikan vaksin kepada anjing yang dipelihara. Tentunya mengonsumsi daging anjing rentan tertular rabies," kata Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan Dinas Peternakan Kabupaten Malang Mochammad Rifai terpisah.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.