Ketua Dog Lover Malang (Doloma) Rico Susanto menyatakan temuan lokasi jagal daging anjing berawal dari kampanye gerakan bebas dari makan daging anjing atau dog meat free yang digagas sejak satu tahun lalu.
Dog Meat Free Campaign yang dilakukan beragam komunitas pencinta satwa itu mengidentifikasi sejumlah titik lokasi pemotongan anjing. "Hasil penelusuran dan penyelidikan kami, ada tiga tempat yang menjadi lokasi jagal daging anjing di Malang Raya. Satu di Kabupaten Malang dan dua berada di wilayah Kota Malang," ucap Rico kepada detikcom, Senin (25/11/2019).
Dia menolak membeberkan secara detail lokasi jagal anjing yang ditemukan. Alasannya, pihaknya tengah melakukan upaya menghentikan praktik yang melanggar undang-undang tersebut.
"Ini masih TO (target operasi) kami, karena praktik ini sudah melanggar undang-undang. Untuk itu, kami tidak bisa menjelaskan secara detail di mana lokasinya itu. Yang jelas, ada tiga lokasi jagal daging anjing di Malang Raya," imbuhnya.
Ia menduga kuat tiga jagal itu berperan menyuplai kebutuhan daging anjing untuk sejumlah tempat makan di wilayah Malang Raya. Pihaknya sadar kondisi ini cukup membahayakan bila terus dibiarkan.
"Jagal ini menyuplai kebutuhan daging anjing untuk beberapa tempat. Mereka hanya memotong anjing dan diambil dagingnya. Ini cukup berbahaya dan risiko tinggi bisa akan dihadapi," katanya.
Rico menambahkan gerakan Dog Meat Free Campaign juga melibatkan dinas terkait. Harapannya, bisa segera melakukan tindakan atas temuan-temuan perdagangan daging anjing di wilayah Malang Raya.
"Kami juga menggandeng dinas terkait dalam kampanye ini. Selain diikuti oleh beragam komunitas, bukan hanya pencinta anjing, karena ini koalisi," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2