"Belum ada. Informasi belum ada. Saya sudah cek ke pak Sesmenpora belum ada balasan dari surat itu," kata Amali kepada detikcom usai mengunjungi Expo Santripeneur di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Minggu (24/11/2019).
Meski belum ada permohonan maaf, lanjut Amali, pihaknya tidak akan mengajukan permasalahan itu ke FIFA. Sebab, pengajuan hal seperti itu bukan domain dari pemerintah, namun ranah PSSI.
"Kalau diteruskan ke FIFA itu nanti ke federasi PSSI. Karena itu bukan wilayahnya pemerintah," terang pria yang juga Plt Ketua DPP Partai Golkar Jatim itu.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia. Permintaan maaf itu disampaikannya via akun Twitter resminya. Namun Menpora RI Zainudin Amali ingin agar permintaan maaf itu disampaikan secara resmi.
"Itu (permintaan maaf dari Malaysia) memang kami yang meminta. Kita kirim surat resmi, tapi kok dibalasnya via Twitter. Seharusnya dibalas resmi juga," kata Amali kepada wartawan, Sabtu (23/11).
Amali telah menyurati Menteri Sukan dan Belia itu, istilah Menpora di Malaysia pada Jumat (22/11). Isinya adalah Indonesia kecewa terhadap perlakuan pihak Malaysia ke suporter asal Indonesia.
"Lewat surat itu juga ada dua hal yang kita minta," kata Amali.
Dua hal yang diminta Indonesia lewat surat ke Malaysia itu, pertama, agar pihak Malaysia mengusut tuntas insiden itu dan melakukan upaya penegakan hukum secara transparan. Kedua, meminta supaya pemerintah Malaysia menyampaikan permohonan maaf yang disampaikan oleh Menpora.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini