Festival batik ini dibuka dengan penampilan karya desainer internasional Diana Couture. Busana batik karya Diana mengusung tema Garuda. Tidak hanya Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Mojobatik Festival kali ini juga disaksikan istri Wagub Jatim, Arumi Bachsin.
Kemudian disusul busana batik karya perajin lokal Kota Mojokerto. Setidaknya 260 busana karya pembatik lokal ditampilkan dalam festival ini. Para model mulai dari anak-anak hingga remaja dan orang dewasa melenggak-lenggok di atas catwalk.
Tak biasa, karpet merah yang dilalui para model berada di Jalan Majapahit tepat di selatan Alun-alun Kota Mojokerto. Ribuan masyarakat antusias menyaksikan festival batik ini.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita mengatakan, Mojobatik Festival menjadi rangkaian Mojo Spekta 2019. Even ini digelar selama sepekan di Kota Onde-onde dengan tema 'Sepasar Nyang Kutho Mojokerto'.
"Mojo Spekta kami gelar di Bulan November karena bulannya Majapahit. Sesuai dengan konsep Kota Mojokerto menjadi kota pariwisata dengan spirit of Majapahit," kata Ning Ita kepada wartawan di lokasi, Sabtu (23/11/2019).
Tak sekadar menghibur warganya, menurut Ning Ita, Mojobatik Festival diharapkan meningkatkan kreativitas para pembatik lokal. Selain itu, even ini juga untuk mengenalkan batik khas Kota Mojokerto, yaitu Sisik Gringsing Berudeng. Pihaknya pun berjanji bakal memberikan pembinaan kepada para perajin untuk meningkatkan kualitas batik mereka.
"Agar batik yang sudah dihasilkan para perajin kita bisa didesain menjadi busana elegan dan layak untuk ditampilkan ke level nasional dan internasional," ujarnya.
Tidak hanya karya pembatik lokal, Mojobatik Festival juga menampilkan busana karya desainer ternama. Desainer Dwiko Iskandar misalnya. Kali ini dia menampilkan busana batik Sisik Gringsing Berudeng dengan desain casual.
"Supaya adik-adik generasi muda menjadi bagian dari budaya Indonesia. Memakai batik tidak terkesan jadul. Kami harapkan lebih banyak generasi muda yang memakai batik," ujarnya.
Bersama Desainer Irma Lumbika, Dwiko telah membina 260 pembatik lokal selama 8 bulan. Dia berharap Mojobatik Festival ini mampu mengangkat karya para perajin lokal ke tingkat nasional.
"Kalau saya sendiri mengusung tema Tribhuwana Tunggadewi yang merupakan sosok Ratu Majapahit pada desain busana saya," terang Irma.
Tidak hanya itu, karya Diana Putri atau Diana Couture, desainer yang sudah merambah kancah internasional juga dipamerkan dalam Mojobatik Festival. Salah satunya busana Garuda yang menjadi karya perdana wanita asli Mojokerto tersebut. Busana berbahan batik ini memenangkan Best Designer Award di New York Fashion Week.
Mojobatik Festival semakin meriah dengan kehadiran Jenita Janet. Penyanyi cantik bertubuh mungil ini juga memakai busana batik saat menghibur warga Kota Onde-onde.
"Aku bangga memakai busana yang ada etnik-etniknya, seperti batik. Memakai batik jiwa kewanitaan kita timbul, wanita menjadi lebih anggun dan cantik," ujar Jenita.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini