Sejumlah Petani di Lamongan Merasa Jadi Korban Pungli Oknum Perhutani

Sejumlah Petani di Lamongan Merasa Jadi Korban Pungli Oknum Perhutani

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 21 Nov 2019 17:09 WIB
Sejumlah Petani di Lamongan Merasa Jadi Korban Pungli Oknum Perhutani
Sejumlah petani di Mapolsek Ngimbang (Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan - Sejumlah petani di Lamongan melapor ke polisi. Mereka mengaku jadi korban pungli oknum Perhutani setelah tanaman jagung mereka diganti tebu tanpa kompromi.

Para petani sekitar hutan di Kecamatan Ngimbang mengaku resah. Pasalnya, mereka merasa sudah membayar uang sewa kepada oknum Perhutani dan telanjur menanam jagung di lahan tersebut.

"Kami para petani ini resah terhadap ulah oknum yang melakukan pungli. Kami sebelumnya sudah tanam padi-jagung. Tapi tiba-tiba sekarang ditanami tebu tanpa sepengetahuan petani," kata Sairi, salah seorang petani yang ikut datang ke Mapolsek Ngimbang, Kamis (21/11/2019).


Menurut Sairi, para petani menyewa tanah tersebut ke oknum Perhutani dengan harga Rp 1,4-2,5 juta per tahun. Dengan harga itu, masing-masing petani bisa menggarap lahan 1 hektare.

Anehnya, lanjut Sairi, pembayaran sewa dilakukan tanpa ada bukti atau kuitansi. Dari situ mereka menduga itu merupakan aksi pungli lantaran biasanya para petani digratiskan dalam menggarap lahan sekitar hutan.

"Kami sebelumnya sudah tanam padi dan jagung, tapi tiba-tiba lahan akan ditanami tebu tanpa sepengetahuan petani. Padahal sudah menyewa tanah tersebut ke oknum. Tapi anehnya, saat pembayaran itu, tanpa ada bukti kuitansi," jelasnya.

Kapolsek Ngimbang AKP Guntar mengatakan pihaknya telah menerima laporan para petani. Terkait dugaan pungli yang dialami petani, pihaknya akan membawa aduan petani ke Tipikor Polres Lamongan.


"Terkait adanya dugaan pungli tersebut, bisa juga warga yang melaporkan dan polisi akan ikut mengawalnya," kata Guntar.

Setelah mendapat penjelasan dari polisi, puluhan petani kemudian membubarkan diri. Mereka meminta pihak berwajib memperjuangkan nasib mereka yang merasa dirugikan.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait