Seperti yang dirasakan Putri Prasetya, siswi kelas IX F SMPN 1 Perak. Dia terakhir kali kesurupan pada Senin (18/11) pagi. Saat kesurupan, dia sedang di kelas mengikuti pelajaran seperti biasa.
"Awalnya dari pagi sudah ada perasaan seperti ada yang memegang kaki saya. Tangan kanan saya terasa panas. Kemudian saya kesurupan saat di kelas," kata Putri kepada wartawan setelah mengikuti rukyah massal di aula SMPN 1 Perak, Selasa (19/11/2019).
"Setelah dirukyah, agak enteng, sudah enakan," ujarnya sembari berharap tidak lagi mengalami kesurupan di sekolah.
Lain halnya dengan Angga Pratama, siswa kelas IX E SMPN 1 Perak. Dia merasakan panas dan sakit pada punggungnya sejak kesurupan pada Senin (18/11) pagi. Namun, setelah dirukyah, sakit itu telah berkurang.
"Sekarang sudah agak ringan, sudah membaik," terangnya setelah mengikuti rukyah massal.
Kesurupan massal dialami 53 siswa SMPN 1 Perak sejak Rabu (13/11) hingga Senin (18/11). Mereka merupakan siswa kelas VII, VIII dan IX. Mayoritas dari puluhan siswa ini kelas VII dan berjenis kelamin perempuan.
Untuk menyembuhkan para siswa agar tidak lagi kesurupan, SMPN 1 Perak menggelar rukyah massal pagi tadi. Sedikitnya 10 praktisi rukyah didatangkan ke sekolah untuk mengobati para siswa. Setelah dirukyah, 53 siswa itu dibolehkan pulang.
Simak juga video Jumat Horor di Pabrik Garmen, Puluhan Karyawan Kesurupan:
(fat/fat)