Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, program penataan kawasan tersebut telah dirintis sejak 2018. Pihaknya memfokuskan beberapa isu, di antaranya manajemen limbah, penataan kawasan kumuh, dan strategi perencanaan jangka panjang untuk kota yang berkelanjutan.
"Sebelumnya kami diundang oleh Temasek Foundation International pada kegiatan Urban Governance Program. Salah satunya kami ingin menuntaskan kawasan pemukiman kumuh di Trenggalek," kata Bupati Arifin, Senin (18/11/2019).
Dalam kerja sama dengan Temasek Foundation International itu, Pemkab Trenggalek diberikan pendampingan terkait strategi penanganan kawasan kumuh. Kemudian mengubahnya menjadi wilayah yang lebih nyaman dan layak untuk ditempati seperti yang dilakukan oleh Singapura.
"Di wilayah kota ada sekitar tiga sampai lima titik yang menjadi fokus penanganan. Sedangkan di pesisir selatan Trenggalek ada dua titik," ibuhnya.
Untuk mengimplementasikan strategi yang diberikan tersebut, Pemkab Trenggalek melakukan sinergitas dengan program Kotaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Salah satu titik yang telah dilakukan penanganan yakni Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Wilayah yang sebelumnya rutin menjadi langganan banjir itu kini dirombak menjadi lebih bersih dan memiliki berbagai fasilitas penunjang.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini