Usai didoakan pemuka agama, dua buah tumpeng yakni tumpeng lanang dan satu lagi tumpeng wadon, dikeluarkan dari dalam Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Sejumlah warga yang berada di luar komplek pendapa pun langsung bersiap-siap dan memadati pintu gerbang.
Saat pintu gerbang dibuka ratusan warga tersebut langsung berhamburan menyerbu dua gunungan raksasa yang diangkut mobil bak terbuka. Warga rela saling berebut aneka jajanan, nasi, lauk pauk hingga buah-buahan yang dirangkai menjadi tumpeng raksasa.
"Saya setiap tahun selalu ikut rebutan seperti ini. Ini tadi dapat banyak, ada ayam ingkung, nasi dan macam-macam," kata salah seorang warga, Agus Riyanto, Senin (18/11/2019).
Menurutnya, aksi rebutan tumpeng tersebut menjadi hiburan tersendiri. Selain itu ia juga bisa mendapat makanan yang diincar. Agus berharap di hari yang tahun ke-814 Tulungagung, kotanya semakin maju dan masyarakat makmur.
"Semoga Tulungagung semakin sukses," ujarnya.
Rangkaian upacara adat bersih nagari tersebut diawali dengan kirab tumpeng lanang dan tumpeng wadon mengelilingi kawasan kota. Selanjutnya tumpeng dibawa ke Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa untuk dilakukan prosesi adat lanjutan dan doa bersama.
![]() |
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengatakan bersih nagari merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Tulungagung.
"Rangkaian upacara adat ini adalah hasil dari penggalian sejarah, bahwa tanggal 18 November 1.205 merupakan hari lahir Tulungagung," kata Maryoto.
Momen hari jadi sekaligus mengingatkan warga Tulungagung terhadap perjuangan para pendahulu yang bersusah payah melakukan pembangunan demi terwujudnya Kabupaten Tulungagung hingga sekarang.
"Yang dulu dikenal dengan Kabupaten Ngrowo atau genangan rawa, namun berhasil diubah menjadi daratan yang subur," ujarnya.
Terbentuknya Kabupaten Tulungagung melalui proses yang panjang, salah satunya membantu Prabu Dandang Gendis atau Kertajaya dalam melawan kerajaan Brang Sabrang dari Blambangan. Saat itu atas bantuan laskar Tulungagung, Prabu Dandang memenangkan peperangan.
"Kemudian Tulungagung diberikan hak berdasarkan prasasti Lawadan untuk merdeka dan membentuk sebuah pemerintahan hingga sekarang ini," imbuh Martoyo.
Pihaknya berharap dengan usia yang ke-814, Pemkab Tulungagung mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pembangunan fisik yang lebih tertata dengan baik. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini