Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Trenggalek, Agung Widodo, mengatakan titik pembersihan sungai dilakukan di bawah jembatan Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Tim gabungan mengeruk timbunan sampah yang tersangkut di tiang penyangga jembatan.
"Lokasi ini sangat rawan banjir, karena empat sungai besar di Trenggalek itu terkumpul jadi satu di sini. Mulai dari Sungai Bagong dari Bendungan, kemudian sungai dari Tugu, Karangan dan Sungai Tawing dari arah Kecamatan Kampak," kata Sugeng.
Konstruksi kaki jembatan yang memiliki banyak tiang pancang mengakibatkan sampah sungai banyak yang tersangkut. Kondisi tersebut bila dibiarkan bisa pemicu terjadinya bencana banjir.
Proses pembersihan dilakukan dengan cara manual dengan menarik timbunan sampah menggunakan tali berjangkar.
Agung menambahkan, wilayah Desa Bendorejo dan Ngadirenggo menjadi salah satu daerah langganan banjir. Karena selain menjadi titik pertemuan aliran sungai, wilayah tersebut juga berdekatan dengan pintu air Dawung yang menjadi pengendali aliran sungai.
Lanjut dia, kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor di Trenggalek terus dilakukan oleh BPBD dan instansi kebencanaan lain. Sejumlah peralatan evakuasi disiagakan di Pusdalops BPBD Trenggalek jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Untuk peralatan evakuasi, kami punya perahu karet dan alat berat, kemudian kami juga memiliki stok logistik untuk makanan siap saji. Selain itu ada puluhan TRC (Tim Reaksi Cepat) yang tersebar di 14 kecamatan," imbuhnya.
Beberapa kecamatan di Trenggalek yang masuk kategori rawan banjir di antaranya, Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Gandusari, Kampak, Munjungan, Panggul dan Watulimo.
"Kami berharap kesiapsiagaan juga dilakukan oleh masyarakat dengan membersihkan saluran air yang ada di sekitarnya dan tidak membuang sampah sembarangan," jelas Agung.
Tonton juga video Banyuwangi Saluran Irigasi Penuh Sampah Disulap Jadi Kolam Ikan:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini