Pantauan detikcom, banner dipasang di tiga lokasi. Pertama di Jalan Pandan, kedua di Jalan Semeru Barat dan ketiga di Jalan Wilis. Banner dengan warna dasar kuning itu bertuliskan 'Kami Warga RT 02 RW 06 Menolak Keras Dibukanya Maxi Brillian'.
Menurut pengurus RT 02 Aziz Muslim (46), mereka memasang banner-banner itu sejak Kamis (14/11) sekitar pukul 21.00 WIB. Pemasangan banner itu merupakan tanda bahwa warga sekitar Maxi Brillian benar-benar tidak menghendaki lokasi wisata malam itu beroperasi lagi.
"Yang bikin banner warga RT 02. Tapi yang masang banyak juga dari RT 03 dan sekitarnya. Pokok kami minta, Maxi Brillian tidak buka lagi," kata pria yang menjabat bendahara RT 02 itu kepada detikcom, Jumat (15/11/2019).
Penolakan itu, lanjutnya, berdasarkan beberapa alasan. Pertama, warga sekitar merasa tertipu dengan bisnis yang dijalankan Heru Sugeng Priyono itu. Waktu itu mereka diundang syukuran, namun tidak dijelaskan jenis usaha yang akan beroperasi di lokasi itu.
"Kami diundang syukuran terus diminta tanda tangan izin kafe. Ternyata kami dibuat gak bisa tidur. Suaranya orang nyanyi itu bising. Mulai jam 11 pagi baru selesai jam 3 dini hari. Kami gak bisa istirahat," tuturnya.
Lama kelamaan, menurut Aziz, banyak orang yang datang ke Maxi Brillian dalam kondisi mabuk. Mereka kerap berbuat onar dan menarik gas sepeda motornya dengan keras saat malam hari.
"Kedua, secara perekonomian, keberadaan Maxi Brillian juga gak berpengaruh pada warga sekitar. Malah banyak kost itu purel-purel," ungkapnya.
Keberadaan purel di lingkungan Kauman dinilai Aziz membuat stigma kampungnya jadi negatif. "Sini ini Kauman Mbak. Kampungnya Orang beriman. Tapi bersliweran purel, orang mabuk. Sedih kami," imbuhnya.
Alasan ketiga, Aziz juga ingin menjaga kondusivitas lingkungannya. Warganya mengaku, selama Maxi Brillian ditutup, kampung mereka terasa lebih aman dan nyaman sebagai kawasan untuk tinggal.
"Kami sangat aman dan nyaman selama Maxi Brillian ditutup. Saya sendiri juga njagani (menjaga) jangan sampai ada tindakan anarkis dari Ormas Islam di sini kalau mereka (Maxi Brillian) tetap nekad buka," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini