Abdul Mukti mengalami luka patah tulang paha kiri dan cedera di kepala. Lukanya paling parah di antara 11 korban lainnya. Abdul Mukti korban luka terakhir yang dipulangkan dari rumah sakit.
"Jumat sore sudah diizinkan pulang. Alhamdulillah kondisinya membaik. Petugas juga selalu datang merawat," kata Siti Kholifah, ibu korban, di rumahnya Jalan Slamet Riyadi Gang 6 RT 01/RW 02 Kelurahan Gentong, Gadingrejo, Pasuruan, Rabu (13/11/2019).
Kholifah mengatakan meski masih dalam perawatan, putranya ingin kembali bersekolah dan berkumpul bersama temannya. Apalagi setelah menerima bantuan kursi roda dari puskesmas setempat.
"Dia sudah ingin ke sekolah kumpul teman-temannya. Tapi kan perlu izin dokter gimana kalau sekolah," terangnya.
Abdul Mukti sendiri sudah kembali ceria dan bisa tersenyum lepas. Ia mengatakan ingin bertemu teman-temannya.
"Besok ingin sekolah," ungkapnya sambil terbaring di tempat tidur.
Ia juga berharap segera pulih seperti sedia kala dan bisa bermain bola. "Ingin beli sepatu bola dan main bola," ungkapnya.
Atap SDN Gentong ambruk. Akibatnyam 4 kelas, II-A, II-B, V-A dan V-B rusak parah. Rata-rata tiap kelas memiliki 30 siswa. Saat kejadian, seluruh siswa kelas II sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sementara siswa kelas V sebagian berada di luar ruang kelas mengikuti kegiatan olah raga.
Puluhan siswa berlarian keluar, sebagian selamat bersembunyi di bawah bangku. Sementara seorang guru dan siswi meninggal dunia serta 11 siswa mengalami luka dirawat di rumah sakit.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini