"Keduanya saya panggil yakni yang merekam si Azzam dan yang memberikan minum atas nama Andra, tapi keterangannya tetap seperti sebelumnya," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Septiadi, Rabu (13/11/2019).
Dijelaskan Hendi, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman sebelum mengambil langkah lanjutan. Polisi juga telah berkoordinasi dengan kejaksaan setempat.
"Kasusnya masih penyelidikan, kedua remaja itu statusnya sebagai saksi," ujarnya.
Hendi juga sempat melakukan konfirmasi ulang ke tim laboratorium yang meneliti bangkai kucing tersebut. Dalam keterangan sebelumnya pihaknya sempat menyebut kucing tersebut positif mengandung alkohol, namun dalam klasifikasinya dijelaskan, jika perlemakan pada beberapa organ dalam dapat diakibatkan oleh etanol/alkohol.
"Artinya apa, bahwa perlemakan itu bisa bisa jadi diakibatkan oleh etanol (alkohol), jadi bukan ditemukan kandungan alkohol," ujarnya.
Dalam perkara ini, polisi juga mempertimbangkan motif pelaku yang memberikan cairan kepada kucing tersebut, apakah sengaja melakukan penganiayaan atau memberikan pertolongan sesuai keterangan saksi.
"Kalau memberi pertolongan maka tidak ada unsur kesengajaan untuk menganiaya," ujar Hendi.
Sebelumnya video yang direkam Azam warga Desa Dukuh, Kecamatan Gondang Tulungagung menjadi viral lantaran memperlihatkan salah satu temannya yang tengah memberikan cairan kepada seekor kucing persia.
Dalam video itu perekam video juga memberikan narasi dan keterangan jika cairan yang diminumkan adalah minuman keras jenis ciu. Azam juga merekam detik-detik tewasnya kucing tersebut pascadiberikan cairan.
Kasus tersebut akhirnya mematik reaksi dari para pecinta kucing di berbagai daerah. Puncaknya perekam video dilaporkan ke Polres Tulungagung dengan dugaan penganiayaan terhadap kucing.
Simak juga video "Polsek Kembangan Gelar Operasi Cipkon, Sabu hingga Miras Diamankan" :
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini