detikcom mencoba menelusuri keberadaan pacul impor di Ponorogo. Hasilnya, tidak ada pacul impor yang dijual di Bumi Reog. Hanya pacul lokal yang dijual oleh para perajin maupun pedagang.
"Di sini nggak ada pacul impor, adanya pacul lokal," tutur Maskur, salah seorang perajin pacul di Pasar Loak, Jalan Pahlawan, Rabu (13/11/2019).
Ia mengaku beruntung belum ada pacul impor yang masuk. Menurutnya, jika pacul impor mulai masuk, akan banyak perajin besi yang gulung tikar.
"Apalagi kualitas lokal masih sangat bagus," terangnya.
Pedagang pacul di Pasar Balong, Sugeng (37), mengatakan pasokan pacul saat ini didominasi dari Blitar, Tulungagung, dan Malang. Pacul lokal dijual dengan harga mulai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Paling mahal dari Blitar," katanya.
Sugeng menambahkan ada peningkatan penjualan mendekati Desember. Banyak petani yang membeli pacul karena memasuki musim tanam. Jika hari biasa hanya laku lima pacul, kini meningkat dua kali lipat.
Mata pacul dengan gagang biasanya dijual terpisah. Harga gagang biasanya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Tergantung ukuran.
"Biasanya yang diminati yang mata paculnya besar, kalau untuk nyangkul kokoh," pungkasnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini