"Kami dipercaya melakukan pemeriksaan kebutuhan, analisis kebutuhan, khususnya adik-adik kelas dua dan kelas lima. Itu yang dipercayakan ke kami untuk hari ini," kata ketua tim UM, Aji Bagus Priyambodo, di Madrasah Diniyah Al-Ghofuriyah, Selasa (12/11/2019).
Dia mengaku pemulihan trauma masih dilakukan secara umum. Para siswa dari semua kelas diberi hiburan untuk mengembalikan semangatnya.
"Saat ini fokusnya adalah mengubah mood dari yang semua kaget menjadi happy, mau sekolah. Itu dulu fokusnya. Sambil kami amati, kalau yang berat, diberi penanganan sendiri. Dipisahkan dari teman-temannya," terang Aji.
Aji mengatakan, selain dari UM, banyak relawan yang bersedia membantu pemulihan trauma siswa. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan relawan lainnya untuk membagi peran.
"Kami sejauh ini dipercaya untuk asesmen kebutuhan anak-anak, ya. Siapa-siapa yang butuh penanganan psikologis khusus, berat. Mana yang sedang, siapa yang ringan," terangnya.
"Nanti siang kami akan rapat lagi untuk membicarakan ke depannya bagaimana karena kan volunter yang siap bantu adik-adik di sini kan bukan hanya dari UM, banyak, bahkan dari Lampung ada rencananya akan datang," tandasnya.
Kebid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Amin Jakfar mengatakan pemulihan trauma masih dilakukan secara umum. Waktu pelaksanaan juga hanya sekitar tiga jam.
"Yang penting anak-anak ini gembira dulu. Kami beri kegembiraan dulu. Sambil ada tim yang terus memantau perkembangannya," terang Amin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini