"Kemarin kita anggarkan Rp 300 jutaan untuk sarana prasarana," tutur Sekda Ponorogo Agus Pramono kepada detikcom, Selasa (12/11/2019).
Agus menerangkan, pengadaan ini untuk menekan biaya seleksi CPNS. Sebab, biaya sewa dengan beli sarana hampir sama besarannya.
Dari anggaran Rp 300 juta tersebut, Rp 200 juta di antaranya untuk pengadaan sarana prasarana. Sedangkan sisanya untuk biaya administrasi.
"Hal ini harus kita lakukan karena setiap tahun bakal ada tes CPNS. Kalau kita sewa biayanya akan jauh lebih mahal," terangnya.
Dengan anggaran tersebut, lanjut Agus, pihaknya sudah menyiapkan 30 komputer yang akan digunakan dalam beberapa gelombang tes. Sesuai dengan jumlah pelamar dari 503 formasi yang dibuka tahun 2019.
"Kalau lokasi tes, kita kerja sama dengan pihak Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Di sana ada gedung yang bisa digunakan sekaligus ada parkir yang luas," paparnya.
Disinggung soal server, Agus mengaku tidak ada kendala. Sebab, pihaknya sudah menganggarkan melalui Dinas Kominfo untuk pelaksanaan tes CPNS.
"Usulan anggaran untuk CPNS 2019 ini Rp 1,5 miliar. Tapi yang kita bahas masih Rp 1,3 miliar. Nanti kita tambah di tahun 2020," lanjutnya.
Syarat mengikuti CPNS 2019 Pemkab Ponorogo, pelamar bisa mendaftar dengan IPK terendah 2,75. Pasalnya, Pemkab ingin membuka peluang bagi masyarakat yang ingin mendaftar.
"Kalau kita buka dengan IPK 3, takutnya lowongan yang kita buka tidak banyak yang mendaftar, kita rugi," imbuhnya.
Selain itu, Pemkab juga menyiapkan anggaran Rp 16 miliar untuk gaji 503 CPNS yang lolos. "Selain gaji, juga untuk biaya diklat juga, Pemkab yang harus menyiapkan," pungkasnya.
Simak Video "Syarat TOEFL di TES CPNS Dipersoalkan, Ini Jawaban Menpan-RB"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini