"Kemarin saya mengusulkan tidak sama, sesuai dengan kebutuhan daerah," kata Risma di kediaman Wali Kota di Jalan Sedap Malam, Senin (11/11/2019).
Risma mengatakan untuk Surabaya, pemangkasan eselon dirasa sangat berat. Namun jika dilakukan di daerah lain, itu masih memungkinkan.
"Kalau daerah-daerah kecil mungkin oke lah. Kalau di Surabaya uabot (berat), eselon III-nya itu berat selevel surabaya lho," lanjut Risma.
Risma mencontohkan taman yang ada di Surabaya dalam penanganannya membutuhkan Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) sendiri.
"Misalkan kayak aku. Taman, ada UPTD sendiri. Karena kalau nggak, berat. Kalau itu dikelola kepala bidangnya, isok mendem (pusing) itu kepala bidangnya. Mungkin kalau daerah yang kecil, oke lah," kata Risma.
Risma juga mencontohkan penanganan rumah pompa di Kota Surabaya yang dipegang oleh Kepala Bidang Pematusan. Jika rencana pemangkasan eselon diberlakukan, Kabid Pematusan maka harus menanggani 69 rumah pompa yang ada di seluruh Kota Surabaya.
"Satu rumah pompanya bisa sampai lima pompa, ada yang sembilan di Greges itu. Terus itu (dipangkas), tanggung jawab di dia, secara administrasi, teknik kemudian operasional lapangan. Berat kalau menurut aku, jadi nanti tak coba mengusulkan," tandas Risma.
Simak juga video "Jokowi Mau Tambah Wakil Menteri, Puan: Nggak Efisien!" :
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini