Pemkot Surabaya Lakukan Mutasi, Kadispendik dan Kadinsos Diganti

Pemkot Surabaya Lakukan Mutasi, Kadispendik dan Kadinsos Diganti

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 11 Nov 2019 19:12 WIB
Mutasi pejabat di Pemkot Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya - Pemkot Surabaya melakukan rotasi alias mutasi pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Di antara mutasi itu adalah pergantian jabatan Kepala dinas.

Berdasarkan Keputusan Wali Kota Surabaya nomor 821.2/10964/436.8.3/2019 tanggal 7 November 2019, sebanyak 37 orang dimutasi. 12 Orang dipromosikan dan 25 orang dimutasi.

Pejabat yang dimutasi terdiri dari 7 orang untuk jabatan asisten/Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Staf Ahli, 2 orang camat, Satu orang Sekretaris Perangkat Daerah, 3 orang Kepala Bidang, 7 orang lurah, 3 orang sekretaris Kelurahan dan 14 orang Kasi/KasuBag/KasubBid.

Kepala Dinas yang berganti jabatan di antaranya adalah Kepala Dinas Pendidikan yang sebelumnya dijabat oleh M Ikhsan, jabatan tersebut kini dijabat oleh Supomo yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial.


Sedangkan jabatan Kepala Dinas Sosial kini dijabat oleh Suharto Wardoyo yang sebelumnya menjadi staf ahli wali kota.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan jika sosok Supomo sudah terbiasa melayani dan merawat anak-anak, meskipun sebetulnya pendidikan tidak hanya persoalan itu. Namun lebih visioner.

"Dia (Supomo) juga mudah mendengarkan, misalnya aku ngomong begini, biasanya dia langsung tindaklanjuti," kata Risma kepada wartawan di Kediaman Jalan Sedap Malam, Senin (11/11/2019).

Namun, Risma mengaku jika tugas Supomo saat ini agak berat. Sebab, harus segera menyiapkan penerimaan murid baru, termasuk pula menyiapkan sarana dan prasarana sekolah-sekolah di Surabaya.


"Nanti semua beasiswa CSR itu akan saya serahkan semuanya kepada Pak Pomo, karena memang staf di Dinas Pendidikan sangat banyak," ujar Risma.

Selain itu, Risma juga menjelaskan diangkatnya Suharto Wardoyo sebagai Kepala Dinas Sosial. Saat pertemuan itu, Wali Kota Risma meminta Anang untuk belajar kepada Supomo.

"Pak Anang ini sebetulnya mau belajar, cuma kemarinnya terlalu percaya pada laporan tertulis. Makanya saya sampaikan tadi untuk sering turun ke lapangan, karena paling bagus data itu turun ke lapangan. Saya bisa menyelesaikan persoalan kota ini karena saya sering turun," tandas Risma.



Simak juga video "Tok! APBD 2020 Surabaya Digenjot Rp 10,3 Triliun" :

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/iwd)
Berita Terkait