Kepala Disparbud Lamongan Ismunawan membenarkan temuan tersebut. Pada koin yang ditemukan, tertera angka tahun yang lebih muda, yaitu 1955 dengan nilai uang 50 sen.
Koin ini, lanjut Ismunawan, ditemukan tim saat konservasi perahu baja yang kedua bergambar Pangeran Diponegoro. Dengan tulisan Dipanegara.
"Ya, saat konservasi kemarin, kami menemukan uang koin yang usianya lebih muda, berangka tahun 1955 dengan nilai uang 50 sen," kata Ismunawan pada wartawan, Senin (11/11/2019).
Kemudian tim juga menemukan koin senilai 10 sen berangka tahun 1954. Salah satu sisinya berisi gambar garuda bertuliskan Indonesia dengan huruf arab melayu.
"Kedua jenis koin ini juga kami temukan di perahu baja kedua," terangnya.
Ismunawan menambahkan, pada perahu-perahu yang telah diangkat terdapat tulisan semacam nomor seri. Yakni MEB 6 dan MEB 5.
Selain itu ada juga tulisan NF. "Posisi tulisan-tulisan ini ada di masing-masing perahu dengan angka MEB 6 pada perahu pertama dan MEB 5, tulisan NF juga ada di masing-masing perahu," ungkapnya.
Hingga saat ini baru 2 perahu baja yang sudah diangkat. Sedangkan pengangkatan perahu baja ketiga masih dalam proses.
"Perahu baja ketiga hingga saat ini masih dalam proses pengangkatan karena posisinya yang menukik ke dasar sungai. Sehingga menyulitkan pengangkatan," imbuhnya.
Dua perahu yang diperkirakan armada militer tersebut kini telah berada di kantor Disparbud Lamongan, Jalan Sunan Giri Lamongan. Saat proses ekskavasi sebelumnya, tim juga menemukan sebuah koin kuno dan peluru aktif.
Halaman 2 dari 2