Seperti data yang dihimpun detikcom, pria yang bunuh diri itu berinisial AW (22). Ia ditemukan tewas tergantung dengan jeratan tambang di leher yang terikat pada kayu bagian atap rumahnya. Yakni di Jalan Manyar Sambongan, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng.
Kapolsek Gubeng Kompol Naufil Hartono mengaku mendapat laporan dari warga terkait kasus gantung diri tersebut. Kemudian dalam pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Kejadian sekitar pukul 12.00 WIB. Dari hasil olah TKP Tim Inafis, korban bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Naufil kepada wartawan di lokasi, Senin (11/11/2019).
Naufil menyampaikan berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya korban pernah melakukan percobaan bunuh diri. "Ini kejadian yang kedua kalinya dan ini seperti kita lihat kejadian," imbuh Naufil.
Aksi gantung diri AW pertama kali diketahui ibu kadungnya. Ibu korban yang biasa melihat anaknya berangkat kerja, tadi tidak melihatnya.
"Akhirnya ibu kadungnya yang bernama Suyatin ke belakang melihat korban dalam keadaan gantung diri," lanjut Naufil.
Mengenai motif gantung diri yang dilakukan korban, AW diduga tengah memiliki masalah dengan sang istri. AW ketahuan chatting dengan seorang wanita.
"Dugaan sementara ada masalah sedikit dengan istrinya. Memergoki handphone suaminya ada chat dengan seorang wanita. Tapi sudah dijelaskan oleh suaminya, bahwa itu hanya temennya, dan sudah dijelaskan," papar Naufil.
Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSU dr Soetomo. Sementara keluarga korban masih histeris meratapi aksi gantung diri korban.
Halaman 2 dari 2