"Iya, perahu baja kedua telah berada di kantor sejak tadi malam," kata arkeolog BPCB Trowulan Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho pada wartawan, Sabtu (9/11/2019).
Perahu baja kedua ini, menurut Ismunawan, bentuknya juga masih sama dengan perahu pertama yang telah terlebih dahulu berada di kantor Disparbud. Perahu kedua ini juga memiliki ukuran panjang 7,2 meter dengan lebar lebih kurang 2 meter.
"Pengangkatan perahu kedua dari dasar sungai juga masih menggunakan sistem sebelumnya, yaitu menggunakan mobil jip," terangnya.
Untuk proses angkut dari lokasi penemuan di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng juga masih menggunakan truk trailer untuk kemudian diturunkan di kantor Disparbud menggunakan forklift. Di kantor Disparbud Lamongan nanti, kata Wicaksono, perahu akan dikonservasi seperti perahu yang pertama.
"Belum ditemukan temuan lepas yang lain hingga saat ini," ujarnya.
Sementara, Kepala Disparbud Lamongan, Ismunawan menambahkan, hingga saat ini proses pengangkatan perahu yang ketiga masih terus berlangsung. Hanya saja, pengangkatan perahu ketiga ini diperkirakan akan memakan waktu lebih lama karena posisi perahu yang menukik ke dasar sungai.
"Kami masih melakukan proses konservasi terhadap perahu-perahu ini," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini