Nelayan yang hendak melaut atau wisatawan yang berlibur di pesisir diimbau selalu waspada. Sebab, cuaca ekstrem ini diperkirakan masih terjadi dalam sepekan ke depan.
"Dalam tiga hari terakhir, angin kencang dan gelombang tinggi terdeteksi terjadi di pesisir selatan Jawa dan perairan Selat Bali. Diperkirakan masih akan berlangsung sampai sepekan ke depan," kata prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Yustoto Windiarto, kepada wartawan, Rabu (6/11/2019).
Cuaca yang kurang bersahabat ini, kata Yustoto, akibat perubahan musim. Sebab, bulan November ini merupakan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
"Musim pancaroba ini berdampak pada tingginya gelombang, angin kencang, petir, dan intensitas hujan tinggi. Selain itu, daerah perairan selatan yang masuk ke laut lepas serta masih adanya tekanan angin lebih tinggi membuat gelombang tinggi terus terjadi," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan BMKG, tinggi gelombang di perairan selatan Banyuwangi lebih dari 3 meter. Sementara itu, tinggi gelombang di Selat Bali 0,3-1,3 meter. "Untuk kecepatan angin masih rata-rata 10-18 knot," ujarnya.
Selain angin kencang dan gelombang tinggi, sebagian wilayah Banyuwangi diprediksi akan mengalami hujan ringan hingga sedang dalam sepekan ke depan. "Ini sudah memasuki musim hujan. Sebagian wilayah akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," pungkasnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Hariyanto, salah satu nelayan Muncar, mengatakan, meski gelombang tinggi, dia bersama nelayan lainnya tetap melakukan aktivitas melaut. Sebab, dari hasil melaut inilah mereka bisa menghidupi keluarganya.
"Ya tetap harus melaut, Mas. Ini sumber pencarian kami, ya dari nyari ikan di laut. Yang pasti selalu berdoa dan waspada, semoga tidak terjadi apa-apa saat kita mencari ikan," imbuhnya.
Simak juga video "Ini Wilayah yang Diprediksi BMKG Bakal Turun Hujan di Awal November" :
(fat/fat)