DPRD Kota Kediri Sidak Pasar Setono Betek Karena Sepi Pembeli

DPRD Kota Kediri Sidak Pasar Setono Betek Karena Sepi Pembeli

Andhika Dwi - detikNews
Selasa, 05 Nov 2019 20:24 WIB
DPRD Kota Kediri saat sidak Pasar Setono Betek/Foto: Andhika Dwi
Kediri - Pedagang Pasar Setono Betek Kota Kediri resah karena sepi pembeli. Pasar tersebut hampir satu tahun direnovasi dengan menelan biaya Rp 29 miliar.

Menanggapi hal itu, DPRD Kota Kediri melakukan sidak ke pasar tersebut. Di sana, DPRD menemukan berbagai macam persoalan. Mulai dari pendapatan pasar hingga masalah kesejahteraan karyawan pasar.

Ketua Komisi B Erita Dewi mengatakan, kondisi Pasar Setono Betek saat ini tidak sesuai harapan. "Karena dengan revitalisasi yang menelan anggaran Rp 29 miliar, harusnya output-nya setiap tahun sudah ada. Namun saat ini kondisi pasar hidup segan mati pun tak mau," ucap Erita, Selasa (5/11/2019).


Kemudian Koordinator Komisi B DPRD Kota Kediri Katino mengatakan, persoalan yang terjadi pada PD Pasar Kota Kediri menjadi persoalan serius bagi semua pihak. Pasalnya, selain masalah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) yang belum bisa meningkat, kesejahteraan karyawan pasar juga harus diperhatikan.

"Selama ini banyak sekali aduan jika PAD PD Pasar Kota Kediri banyak yang bocor. Tidak terdata oleh manajemen. Contohnya pada nilai sewa ponten di Pasar Grosir. Dan yang terpenting seharusnya PD Pasar lebih memperhatikan masalah gaji karyawannya terlebih dahulu. Selama ini mereka mengadu jika sudah bekerja bertahun-tahun tapi hanya digaji Rp 600 ribu sampai Rp 900 ribu. Di PD Pasar ini ada 267 karyawan dan mereka semua masih tenaga kontrak," kata Katino.

Pendapat senada juga diutarakan Regina, politisi muda dari PDI Perjuangan. Ia meminta manajemen PD Pasar untuk membuat trobosan di seluruh pasar, agar dapat meningkatkan PAD PD Pasar.

Menurutnya PD Pasar tidak hanya membangun pasar. Namun juga mencari solusi agar pasar di Kota Kediri tidak melulu pedagang. Tapi juga wahana permainan ramah anak.

"Kenapa PD Pasar tidak mengalokasikan anggaran seperti untuk kegiatan kreatif. Sebab di masa seperti ini kita bisa terobosan. Contohnya diberikan pasar malam. Bikinkan sesuatu yang lebih kreatif dan outside the box untuk menambahkan multiplier effect-nya. Atau yang di atas diberikan wahana permainan anak," ucapnya.

Siti (40), pedagang pakaian di Pasar Setono Betek mengaku telah berjualan puluhan tahun mengikuti orang tuanya. Namun baru kali ini dagangannya sepi.

"Puluhan tahun saya ikut orang tua jualan, baru kali ini, hampir setahun ini bangunan baru sepi pembeli. Padahal saya harus bayar retribusi setiap hari Rp 8 ribu. Bagaimana saya hidup jualan tidak laku, iuran bayar terus, mana tanggung jawab Pemerintah Kota Kediri," ucap Siti.


Direktur PD Pasar Kota Kediri Ihwan Wahyu mengaku akan memperhatikan masukan yang diberikan anggota dewan. "Masukan, gagasan dan ide ini akan kita tampung. Seperti lantai atas di Pasar Setono Betek yang diminta diberikan zona permainan anak agar dapat menarik pengunjung," tuturnya.

Ia juga menjelaskan jika persoalan PD Pasar Kota Kediri saat ini yakni soal penurunan PAD. Kemudian terkait kesejahteraan karyawan, selama ini manajemen belum mampu menaikkan besaran gaji karyawan.

Sekadar untuk diketahui, kondisi PD Pasar tahun ini diperkirakan terus mengalami penurunan PAD. Tahun 2018 mencapai Rp 380 juta per tahun. Hal itu dikarenakan adanya penyusutan bangunan di Pasar Setono Betek yang belum bisa maksimal pemanfaatannya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.